TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Lutfi Lubihanto mengatakan, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi.
Hal itu menurutnya dikarenakan pada saat bersamaan akan dilaksanakan tahapan Pemilu 2019.
Menurut Lutfi, identifikasi permasalahan sangat dibutuhkan untuk upaya kepolisian dalam melaksanakan pengamanan Pilkada di daerah.
Identifikasi itu dapat dijadikan referensi untuk mengeliminir potensi kerawanan di wilayah lainnya.
Baca: Alasan Jokowi Tunjuk Din Syamsuddin sebagai Utusan Khusus Presiden
"Strategi dan langkah Polri adalah deteksi dini dan kaji secara berkesinambungan setiap perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang potensial menimbulkan konflik baik vertikal maupun horizontal sebagai akses dari kebijakan pemerintah," kata Lutfi dalam Rakor persiapan Pilkada serentak 2018 di Hotel Kartika Chandra, Senin (23/10/2017).
Lutfi menuturkan, Polri akan terus melakukan upaya-upaya dalam menyikapi potensi kerawanan dalam Pilkada serentak 2018.
Dikatakannya, Polri telah menyusun sistem peringatan dini dan tanggapan dini potensi konflik dalam rangka mencegah konflik.
"Kami melakukan pemetaan terhadap kerawanan-kerawanan sosial yang bersumber dari proses politik maupun sosial kemasyaratakan," ujarnya.
Baca: Presiden Jokowi Lantik Din Syamsuddin Jadi Utusan Khusus Presiden
Masih kata Lutfi, Polri juga senantiasa melakukan pemantauan terhadap setiap kondisi masyarakat yang dapat memicu terjadinya konflik.
Terutama menurut Lutfi yang menggunakan Teknologi Informatika (TI) yang berbasis aplikasi atau patroli cyber.
"Galakkan sistem pengamanan lingkungan dengan melibatkan masyarakat dan tokoh masyarakat," tandasnya.