TRIBUNNEWS.COM - Sosok mantan Ketua MPR RI Amien Rais mencuri perhatian dalam aksi damai 2410 di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Dalam orasinya, Amien menolak pengesahan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) menjadi undang-undang.
Di orasinya tersebut, bahkan Amien Rais panggil Presiden Joko Widodo dengan sebutan Bung Joko.
Berikut 4 poin penting dalam orasi Amien Rais seperti dirangkum TRIBUNNEWS:
1. Tuding Jokowi khianati ulama
Amien Rais mewanti-wanti pemerintahan Jokowi jika tetap mengesahkan Perppu Ormas menjadi UU.
"Mas Jokowi, Bung Joko kalau anda mau berpaling dari umat Islam jangan diskriminasi umat Islam, jangan mengkhianati para ulama. Kalau anda melakukan itu berarti anda melakukan perhitungan dengan Allah," kata Amien Rais.
2. Soal pembubaran HTI
Amien Rais menuding Jokowi sebagai dalang di balik pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui Perppu Ormas menjadi UU.
Selain itu, Amien menuduh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai pihak yang menandatangani pembubaran organisasi pengusung konsep khilafah itu.
"Saya ingatkan, Bung Jokowi. Di atas kertas si Yasonna yang main. Sesungguhnya itu perintah Jokowi juga," ujar Amien Rais.
3. Sebut rezim Jokowi licik
Amien menilai rezim Presiden Jokowi merupakan rezim yang licik dalam menundukkan satu per satu tokoh Islam untuk mendiskriminasi terhadap Islam.
Walaupun nantinya Perppu Ormas jadi disahkan sebagai undang-undang, Amien Rais meminta massa untuk tidak berhenti menolak Perppu Ormas.
"Kini dengan segenggam dunia, tokoh-tokoh Islam mulai lupa dengan cita-cita Islam. Kalau nanti Perppu Ormas jadi disahkan maka kita lanjut saja terus, jangan padamkan semangat, Insya Allah kita akan mendapat kemenangan."
"Ingat kalau Allah sudah menginginkan makar maka tokoh-tokoh kafir di sisi Jokowi tidak akan ada artinya," kata Amien Rais.
4. Perppu Ormas jadi pisau politik
Amien menilai Perppu Ormas bagian dari upaya rezim Jokowi melenyapkan kekuatan Islam satu per satu.
"Perppu itu jelas dijadikan pisau politik untuk melenyapkan kekuatan Islam satu demi satu," ujar mantan Ketua MPR tersebut.