News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PDI Perjuangan Mau Jokowi dan Cawapresnya Seperti Megawati-Hamzah Haz

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Silaturrahim Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dengan Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz di kediaman tokoh partai PPP tersebut di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).Hasto datang bersama Sekjen Barmusi Falah Amru serta sejumlah pengurus DPP PDIP. Rombobgan disambut langsung oleh Hamzah Haz bersama politikus senior PPP Habil Marati.

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PDI Perjuangan sampai saat ini belum memutuskan bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, yang terpenting, pendamping Jokowi kelak harus bisa bekerja sama, memiliki visi yang sama, dan pendapatnya tidak saling bertentangan.

"Wakil kan membantu presiden. Jangan wapres punya politik yang berbeda dengan presidennya," ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Baca: Tukang Ojek Luka Parah Ditusuk Rekannya, Diduga Persoalan Asmara

Hasto menyinggung hubungan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden keenam RI dan didampingi Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden.

Keduanya disatukan bukan karena lobi politik, melainkan "dijodohkan" oleh MPR.

Namun, keduanya memiliki satu paduan dalam memimpin Indonesia saat itu.

"Bu Mega bicara pada Pak Hamzah Haz, 'Kalau di antara kita tidak kompak, kita ngangkat alis saja, maka rakyat bergerak'," kata Hasto menirukan ucapan Megawati kepada Hamzah Haz kala itu.

Megawati, kata Hasto, selalu meminta Hamzah untuk mengingatkan dirinya.

Jika tidak setuju dengan keputusan yang akan diambil presiden,Megawati meminta Hamzah memberikan kode yang menandakan ketidaksetujuan.

"'Kalau saya mengambil putusan dalam sidang kabinet, sebelum palu saya ketok, kalau pak Hamzah ada tidak setuju, tolong pegang tangan saya'," kata Hasto kembali menirukan Megawati.

Hasto menuturkan, kode memegang tangan Megawati itu akan menjadi tanda agar Megawati tidak jadi mengambil keputusan.

Baca: Tatapan Kosong Rasyid Saat Lihat Istrinya di Balik Peti Jenazah

Saat disinggung bagaimana dengan hubungan Jokowi dengan wakilnya, Jusuf Kalla, Hasto enggan menanggapinya.

"Itu teman-teman yang melihat. Harus tanya rakyat," kata dia.

Perbedaan pandangan politik antara Jokowi dan JK pernah terjadi pada saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Saat itu, Jokowi secara tegas memosisikan dirinya tidak memihak ke pasangan calon mana pun. Adapun Kalla memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Meski diakui berbeda pandangan, Jokowi mengatakan bahwa hubungannya Kalla tetap baik.

Ia menganggap wajar adanya perbedaan pandangan politik sejauh dapat dikelola dengan produktif. (AMBARANIE NADIA KEMALA MOVANITA)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: PDI-P Ingin Jokowi dan Cawapresnya Kompak seperti Megawati-Hamzah Haz

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini