TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan RI, Marwansyah mengatakan bahwa saat ini seluruh penumpang kapal motor (KM) Dharma Kencana II telah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Kumai.
Marwansyah lebih lanjut menyebutkan kapal yang dinakhodai oleh Bambang Tri W berangkat pada hari Sabtu (28/10/2017) pada pukul 17.00 WIB dari Semarang menuju Pontianak.
Ia menyebutkan KM. Dharma Kencana II mengangkut 119 penumpang dan 47 Anak Buah Kapal (ABK).
"Begitu mendapatkan laporan terbakarnya kapal tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang langsung bertindak dan memimpin proses evakuasi kapal tersebut," ujar Marwansyah dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Minggu (29/10/2017).
Baca: KM Darma Kencana II yang Terbakar di Karimun Jawa Angkut 2 Bayi, 3 Anak dan 114 Orang Dewasa
Marwansyah memuji reaksi cepat dari KSOP Tanjung Emas yang langsung berkoordinir dengan KSOP Karimun Jawa dan Basarnas Semarang untuk melakukan evakuasi.
"Selain itu, saya mengapresiasi bantuan Kapal KM. Kirana I tujuan Kumai yang memutar haluan untuk membantu mengevakuasi penumpang sehingga para penumpang dapat diselamatkan," ujar Marwansyah.
Hingga saat ini ada 9 kapal yang dikerahkan untuk membantu dan memastikan bantuan penyelamatan penumpang yang terdiri dari kapal KPLP KNP. 203 kapal Polair, Kapal Basarnas KN 231 Sadewa, kapal TNI AL KRI Soputan dan kapal-kapal swasta seperti KMP Kirana I, KMP Kelimutu, KMP Ekspres Bahari, KM Tanto Jaya dan TB Citra.
Di tempat terpisah, Plt. Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani di Jakarta pada Minggu (29/10/2017).
Menurut Bay, Kapal KM. Dharma Kencana 2 dilaporkan terbakar pada pukul 04.15 WIB di posisi 47 mil barat laut Pulau Karimun Jawa dengan koordinat 05 04 858' S// 109 53 900' E.
"Laporan terbakarnya Kapal KM. Dharma Kencana 2 diterima oleh KSOP Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan SROP Semarang yang langsung mengerahkan kapal patroli KPLP KNP. 203 yang sedang standby di Pelabuhan Tanjung Emas," kata Bay.