News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masuk 10 Destinasi Prioritas, Menko Luhut Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Danau Toba

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berdiskusi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kiri), Menteri PU-PERA Basuki Hadimuljono (dua kanan), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) di tepi Danau Toba, Tapanuli Utara, Sumut, Sabtu (14/10/2017). Dalam kunjungan kerja ke Sumatra Utara tersebut Presiden Joko Widodo selain mengunjungi pengungsi Sinabung, meresmikan jalan tol, juga menggelar rapat terbatas masalah percepatan Danau Toba sebagai destinasi utama wisata Indonesia. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO

TRIBUNNEWS.COM, SUMUT – Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada hari Sabtu (28/10/2017) menyambut sekitar 60 penumpang pesawat Garuda type  Bombardier CRJ1000  rute penerbangan Singapura – Silangit.

“Dengan ini jadi bandara internasional resmi. Dan Presiden minta supaya membantu pembenahan semua fungsi bandara dan terminal. Landasan perlu diperkuat dan diperpanjang dan _apron_ harus diperbaiki harus di dilapisi satu kali lagi, terminal juga harus diperbesar dalam dua tahun ini, “ ujar Menko Luhut dalam keterangannya, Minggu (29/10/2017).

Danau Toba telah ditetapkan pemerintah menjadi satu dari 10 destinasi prioritas tahun ini bersama Tanjung Payang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Kota Tua, Borobudur dan sekitar, Semeru, Mandalika, Wakatobi, Moratai, dan Labuan Bajo.

"Target jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Utara sebanyak satu juta per tahun, saat ini baru sekitar 300.000 per tahun. Kalau resort Sibisa selesai, saya yakin sekitar 800 ribu turis bisa kita datangkan pada tahun 2021” katanya.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, menurut Menko Luhut, harus diikuti dengan pengembangan intrastruktur, bandara, pelabuhan, hotel, sumber daya manusia dan kebersihan lingkungan.

Baca: Meikarta Disebut Menteri Luhut Berpotensi Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Ia meminta para bupati dan masysrakat untuk menjaga kebersihan air danau dari kegiatan keramba jaring apung, limbah dari rumah tangga, perhotelan, arus transportasi, limbah pertanian dll.

“Saya minta ini para bupati agar fokus untuk penanganan limbah. Saat ini kita sedang hitung berapa daya tampung keramba di Danau Toba dan masyarakat tidak boleh membuang limbah sembarangan, limbah ternak, pertanian, limbah hotel, limbah rumah tangga, dll.

Danau Toba harus memiliki tempat pengolahan limbah yang layak agar kawasan ini bersih. Harus ada teknologi untuk mengolah limbah dan yang sangat diperlukan adalah komitmen kita bersama,” kata Menko Luhut.

Terdapat tujuh kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba Samosir.

Data Kemenpar menunjukkan jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Sumatera Utara naik empat kali lipat dari semester pertama 2016 sebanyak 30 ribu bertambah menjadi 120 ribu pada semester pertama tahun ini. Menpar Arief Yahya optimistis jumlah ini akan terus bertambah. Ia juga meminta para bupati bekerja sama untuk memajukan pariwisata Danau Toba.

"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang _proximity_, kedekatan budaya dan jarak," ujar Arief Yahya. Sambil menambahkan yang punya kedekatan budaya dan jarak saat ini adalah wisatawan Singapura dan Malaysia.

Masyarakat harus menikmati

Lebih lanjut Menko Luhut mengatakan pembangunan di Danau Toba juga harus dinikmati oleh masyarakat. Jangan sampai menimbulkan masalah sosial, pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama memajukan pariwisata dan perekonomian setempat.

“Masyarakat pun perlu dipersiapkan diperkuat. Jangan sampai menimbulkan masalah sosial, tetapi harus terbuka untuk bersama-sama memajukan pariwisata. Saat ini kami sudah persiapkan lahan jagung di Kabupaten Humbang Hasundutan, Tobasa dan Samosir. Luasnya masing-masing 20, 000 hektar. DIharapkan tahun 2019 akan ada 60 ribu hektar yang rata-rata panen 6-7 ton per hektar. Kami harap rakyat bisa menikmati proses ini dan mungkin saja perkebunan bisa menjadi objek wisata ,” ujarnya.

Menpar Arief dalam sambutannya juga mengingatkan agar pemerintah setempat memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

“Siapkan dulu masyarakatnya, jangan sampai onkos sosialnya nya jadi tinggi. Yang utama adalah perhatikan dulu masyarakatnya dan tidak merusak lingkungan,” ujar Menpar. Ia menambahkan Kemenpar akan mengadakan sertifikasi untuk SDM, badan usaha, dan sertifikasi masyarakat. Menpar mengatakan pihaknya menargetkan memasukkan Geopark Kaldera Toba menjadi situs yang diakui UNESCO untuk menambah atraksi wisata daerah ini.

Tidak ada proyek mangkrak

Menko Luhut mengatakan tidak ada proyek pemerintah yang pengerjaannya terhenti atau mangkrak karena semua dilakukan secara benar dan terstruktur.

“Dalam 3 tahun ini program pemerintah itu jalan, tidak ada yang mangkrak karena kami hitung semua dengan detil. Rakyat harus menikmati. Misalnya yang Danau Toba, semua masih sesuai schedule. Paling ada mundur beberapa bulan karena tadi masalah Amdal. Amdalnya akan Masuk 10 destinasi prioritas, Menko Luhut minta masyarakat jaga kebersihan Danau Toba.

Penulis: Yulis Sulistyawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini