Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini masih ada 5 Warga Negara Indonesia yang disandera kelompok pemberontak di wilayah Filipina Selatan.
Lima sandera merupakan anak buah kapal (ABK) berbendera Malaysia yang dibajak di sekitar perairan Filipina Selatan sejak awal tahun.
Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terus melakukan upaya pembebasan terhadap 5 sandera tersebut.
Baca: Sikat Gigi yang Digunakan Korban Bisa Jadi Data Pembanding Untuk Identifikasi Jenazah
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir bukan hal yang mudah dan cepat untuk dapat melakukan pembebasan sandera.
Lanjutnya, hal tersebut ditengarai karena terus dilakukannya operasi yang dilakukan tentara militer Filipina atau AFP.
Sehingga, membuat kelompok penyanderaan berpindah-pindah tempat.
Baca: Ini Nama 33 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api di Tangerang yang Sudah Teridentifikasi
"Iya, masih ada lima sandera WNI di Filipina Selatan. Memang agak susah, agar dapat segera upaya pemulangan berhasil. Memang pihak AFP melakukan berbagai macam operasi, sehingga ada pergerakan dari para sandera," kata Arrmanantha di ruang Palapa kantor Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).
Baca: Polisi Ungkap Penyelundupan Sabu Asal Taiwan Dengan Forklift
Lebih lanjut, Arrmanatha menuturkan masih ditemuinya hambatan lain yakni sandera berada dalam kelompok penyandera yang berbeda-beda.
"Abu Sayyaf tidak ada struktur. Yang memegang sandera bukan langsung dari Isnilon Hapilon. Jadi itu sulitnya. Lima sandera juga tidak dipegang satu kelompok saja," ungkap Arrmanatha.