TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mengungkapan ada rekaman CCTV yang luput dari penyidik Polri untuk diteliti terkait kasus teror Novel Baswedan.
"Ada yang dilupakan, CCTV di Pemda DKI ada dua, itu milik Pemda DKI belum dilihat. Siapa tahu itu bisa membantu (kerja Polri)," ungkap Dahnil, dalam diskusi bertopik : Kasus Novel setelah 200 hari", Sabtu (4/11/2017) di Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Dahnil dari rekaman CCTV itu, penyidik Polri bisa melihat siapa saja yang masuk ke areal kawasan perumahan Novel. Dahnil meyakini, CCTV ini bisa membantu kerja Polri.
Lebih lanjut, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengamini sejauh ini Polri belum memeriksa CCTV yang dimaksud oleh Dahnil, yang juga kerabat Novel Baswedan.
Baca: 206 Hari Teror Novel Belum Terungkap, Kompolnas: Polri Masih on the Track
"Yang kami tahu, CCTV yang diteliti penyidik Polri itu yang ada di sekitar rumah. Kalau yang CCTV dari Pemda DKI saya belum tahu," kata Poengki.
Diketahui, hingga hari ke 206 kasus teror yang menimpa Novel Baswedan tidak kunjung terungkap.
Polri masih terus bekerja keras melakukan penyelidikan untuk menemukan titik terang.
Novel sendiri saat ini masih berada di Singapura untuk menunggu proses operasi tahap kedua di mata kirinya. Jika tidak ada halangan, akhir tahun ini, Novel bisa kembali ke tanah air.