Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 kembali berhasil menangkap seorang terduga teroris yang melakukan penembakan terhadap dua anggota polisi di Bima.
Satu terduga teroris tersebut bernama Imam Munandar alias Nandar.
Munandar ditangkap karena kelaparan dalam pelariannya.
Dirinya akhirnya mendatangi rumah bibinya di Jatiwangi, Asakota, Bima, Sabtu (4/11/2017).
Baca: Pakar Hukum: KPK Harus Kantongi Persetujuan Tertulis Dari Presiden Sebelum Panggil Setya Novanto
Namun, keluarganya justru menyerahkan kerabatnya itu ke kepolisian.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan, pada pukul 5.00 WITA, Nandar mendatangi rumah bibinya dalam keadaan kelaparan.
"Melihat keadaan yang bersangkutan, bibinya langsung membelikan makanan bungkus seharga 5000 karena merasa kasihan," ujar Martinus kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2017).
Baca: Densus 88 Akan Terbang Ke Filipina Bahas Penangkapan Istri Petinggi ISIS Asal Bekasi
Namun pamannya, Ismail, malah menemui orangtua Nandar memberitahukan keberadaan anaknya.
Mengetahui hal tersebut, orangtua Nandar langsung memberitahukan Kasat Intel Polres Bima.
"Selanjutnya paman dan orang tuanya mendahului ke rumah bibinya untuk menenangkan Nandar untuk diserahkan ke Polres," ungkap Martinus.
Baca: Jokowi Mengaku Lebih Repot Menikahkan Kahiyang Ayu Ketimbang Gibran, Ini Bedanya
Polres Bima langsung membawa pasukan ke ke rumah tersebut dan mencokol Nandar yang telah didampingi orang tuanya.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata api yang dibawa Nandar.
Sebelumnya Densus 88 berhasil melakukan penangkapan terhadap sembilan terduga teroris yang dilakukan di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima, NTN pada pada 30 dan 31 Oktober 2017 kemarin. Dua orang lainnya tewas yakni Amir alias Dance dan Yaman.