TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Nama Cyprus Anthonia Tatali muncul dalam persidangan lanjutan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik dengan terdakwa mendakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Cyprus disebut memiliki saham sebesar 32 persen di PT Mondialindo Graha Perdana.
Selain dia, pemegang saham lainnya adalah Deniarto Sumartono yang merangkap sebagai direktur utama dan Heru Taher.
Heru Taher dulunya adalah bos Deniarto.
Baca: Sebut Konten Pornografi dari Pihak Ketiga, Pemerintah Tak Terima Jawaban WhatsApp
Setelah dia meninggal, Deniarto memiliki bos baru yakni Cyprus. Cyprus adalah kawan Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Kebetulan, Cyprus juga adalah politikus di partai berlambang pohon beringin itu.
Keterangan tersebut terungkap berdasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan Deniarto di penyidikan KPK yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum Eva Yustisiana di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi.
"Setelah Heru Taher meninggal atasan saya diganti dengan Cyprus Tatali yang saya tahu juga orang dekat Setya Novanto," kata Eva membacakan BAP Deniarto, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Masih dari BAP tersebut, terungkap jika PT Mondialindo juga memiliki saham di PT Murakabi Sejahtera.
Perusahaan tersebut adalah peserta lelang tender e-KTP yang tergabung dalam Konsorsium Murakabi namun kalah.
Baca: Sri Mulyani Nilai Logis Cukai Rokok untuk Iuran BPJS Kesehatan
Di PT Murakabi, pemilik sahamnya adalah keluarga Setya Novanto.
Mulai dari istrinya Deisti Astriani Tagor, anak-anaknya yakni Dwina Michaella dan Reza Herwindo dan keponakannya Irvanto.
Kebetulan, perusahaan tersebut memiliki alamat kantor yang sama yakni Lantai 27 Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan.