Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh dan pengusaha di Indonesia kembali dikatikan dengan investasi di luar negeri di tempat yang dinamakan "Surga Pajak".
Dalam 13,4 juta dokumen yang dinamakan Paradise Papers, terdapat sejumlah nama tokoh di indonesia, mereka diantaranya Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Mamiesk Soeharto, dan Tommy Soeharto.
Menanggapi hal tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan banyak motif yang menyebabkan pengusaha mendirikan atau berinvestasi di luar negeri.
Baca: 3 Kisah Ojek Online yang Buat Netizen terenyuh, dari Pijat Kaki hingga Gendong Anak
Pertama untuk menghindari pajak, yang kedua untuk memudahkan bisnis.
"Itu untuk kedua kalinya ya, dulu kan ada Panama Papers, ini paradise paper. tapi intinya orang itu membikin perusahaan di luar negeri ada dua motifnya. motif pertama, ingin tentu menghindari pajak. motif kedua, ingin memudahkan bisnis itu mendapat akses ke luar dan ke dalam negeri," ujar Kalla di Kantor Wapres, Medan Merdeka Utara, Selasa (7/11/2017).
Menurut Kalla tidak semua tujuan mendirikan atau berinvestasi di perusahaan luar negeri tersebut untuk menghidar pajak. Ada sisi positif dari pengusaha yang mendirikan perusahaanya di luar negeri.
"Ingin memudahkan bisnis itu mendapat akses ke luar dan ke dalam negeri, jadi orang bikin itu supaya mendapat kredit dari luar negeri kemudian dipakai di dalam negeri," katanya.
Meskipun demikian Kalla berseloroh saat ditanya apakah pengusaha yang berinvestasi di luar negeri tersebut tergolong hal yang wajar atau tidak.
"Ya namanya pengusaha kan banyak akalnya kan," pungkasnya.