Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Presiden ke-4 RI, Adhie Massardi menyoroti sikap dan tindakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam mengeluarkan pernyataan terhadap Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.
Adhie menduga ada manuver politik dalam setiap pernyataan yang dilontarkan oleh pria yang akrab disapa JK. Apalagi Adhie mensinyalir penetapan tersangka Novanto untuk kedua kalinya ada faktor politisnya.
"Saya melihat justru pertarungan nya itu, komentar-komentarnya itu, sepertinya persoalan Novanto itu persoalan pribadi dengan JK,” kata Adhie saat dihubungi wartawan, Selasa (14/11/2017).
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu menilai sangat berbahaya jika ada persoalan pribadi pejabat negara dibawa ke ranah hukum. "Justru yang kita tanyakan itu bukan hanya intervensinya, tapi kalau urusan personal dibawa, dimanupulasi seolah-olah menjadi hukum, ini yang berbahaya," ujarnya.
Adhie pun menduga, sikap JK tersebut ingin kembali mengambil alih Partai Golkar dan DPR. Ditambah lagi menjelang tahun politik dimana akan berlangsung pilkada serentak 2018 dan pemilu serentak 2019.
"Itu tadi, yang paling kencang JK. Ada apa JK, apa JK mau ambil alih kembali Golkar, apa mau ambil menempatkan orangnya diposisi Ketua DPR? Atau kedua-duanya. Sebentar lagi tahun politik, siapapun ingin. Saya melihat dari runtutan tadi. Ada apa?" tanyanya.
Disisi lain, Adhi menilai bahwa Novanto sudah loyal terhadap pemerintah. Hal itu tidak dipungkiri bahwa Presiden Jokowi lebih senang dengan Setya Novanto baik dalam posisi Ketua DPR maupun Ketua Umum Golkar.
Apalagi Setya Novanto dan Partai Golkar sudah terbukti loyal dan konsisten mendukung pemerintahan Jokowi, dan mendukung Jokowi sebagai Calon Presiden periode 2019-2024 berikutnya.
“Sementara Presiden senang sama Novanto. Karena Novanto lebih jinak lah, kalau terjadi apa-apa dengan PDIP, Jokowi sudah pegang Novanto-Golkar," tandasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak JK terkait pernyataan Adhie Massardi.