TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI merupakan salah satu simbol pertahanan negara.
Karena itu, performa TNI menjadi representasi wajah kekuatan suatu negara.
Sejalan dengan itu, Ketua Setara Institute Hendardi berusaha mengungkap persoalan yang masih terlihat di tubuh TNI.
Hendardi menyatakan setidaknya ada tujuh persoalan yang ternyata masih melilit TNI.
"Segala persoalan yang masih melilit TNI ada tujuh persoalan. Antara lain soliditas, profesionalisme, kesejahteraan, reformasi peradilan militer, penanganan bisnis tentara, akuntabilitas anggaran, dan ketundukan pada supremasi sipil," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (15/11/2017).
Baca: Komisi I DPR Minta Panglima Baru Jamin Netralitas TNI pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019
Persoalan-persoalan itu, terang Hendardi, adalah tantangan yang harus dijawab sebagai bagian dari pemenuhan amanat reformasi sejak 1999.
Ia pun berpendapat jika kunci utama untuk menjawab tantangan tersebut adalah kepemimpinan di tubuh TNI dan kebersediaan tunduk pada supremasi sipil.
Untuk itu, Hendardi menyarankan Presiden Jokowi harus menjadikan episode pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun, sebagai momentum penataan secara utuh organisasi dan kepemimpinan TNI.
"Jokowi harus memastikan calon pengganti Gatot Nurmantyo adalah sosok yang aware dengan 7 tantangan sebagaimana disebutkan di atas," imbuhnya.
Lebih lanjut, Setara Institute menganggap kepemimpinan baru nantinya haruslah sosok yang terbuka, reformis, serta satu padu dalam langkah dan perbuatan dengan Presiden Jokowi sebagai Panglima Tertinggi TNI.