News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Tegur Asistennya Saat Jadi Pembicara di Wisuda Universitas Bung Karno

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di wisuda XV Universitas Bung Karno di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok tegas Prabowo Subianto sebagai mantan Komandan Jenderal Kopassus masih terlihat meskipun kini dirinya berkecimpung di dunia politik.

 Hal itu juga diperlihatkannya saat memberi arahan kepada asisten khususnya di acara Wisuda XV Universitas Bung Karno (UBK) di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

 Prabowo menjadi pembicara pidato ilmiah yang diundang langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri yang juga hadir dalam acara tersebut.

 Di tengah pidatonya Prabowo menyindir asistennya yang tidak diketahui namanya itu untuk menyiapkan file secara cepat.

 “Saya punya asisten khusus saya namakan asisten sorot (asrot), harus lincah geraknya. Coba tunjukkan slide-nya,” ujar Prabowo di depan 1.086 wisudawan di acara tersebut.

Baca: PDIP DKI Tolak Cabut Pelarangan Sepeda Motor di Sudirman

 Slide yang dimaksud Prabowo adalah mengenai data statistik ketimpangan sosial yang ada di Indonesia dan prediksi cadangan devisa yang seharusnya.

 Namun slide show powerpoint yang dimaksud Prabowo tak juga muncul di layar yang disiapkan.

 Oleh karena itu ia kembali menyindir asistennya tersebut.

 “Asrot saya ini lama sekali, habis ini menghadap ke saya. Itu kan gampang, kok lama sekali,” kata Prabowo diikuti tawa para wisudawan.

 Di akhir pemaparan, Prabowo meminta para hadirin memaklumi keterlambatan penayangan data statistik tersebut.

 “Asrot ini minta dimaafkan. Mohon dimaklumi soalnya baru juga,” ungkapnya sambil tersenyum.

 Dalam pemaparan Prabowo menyatakan adanya kebocoran kekayaaan negara hingga 76 persen hingga tahun 2011.

 Sehingga menurutnya tak heran bila Indonesia terus menambah hutang dari negara lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini