TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kondisi tersangka korupsi e-KTP Ketua DPR RI Setya Novanto sempat disebutkan menderita benjolan di kepalanya sebesar bakpao.
Keterangan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi pascakecelakaan tunggal yang menimpa mobil yang ditumpangi Novanto Kamis (16/11/2017) petang lalu di Permata Hijau.
Ketua DPD 1 Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Melki Lana Lena tidak bersedia menjawab rinci.
Padahal, Melki menjenguk Novanto saat dirawat RS Medika Permata Hijau.
"Kalau itu saya terus terang tidak masuk wilayah hukum," kata Melki saat diskusi bertajuk 'Dramaturgi Setya Novanto' di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Moderator diskusi nampaknya tidak puasa pada jawaban Melki mengingat dia melihat langsung Novanto.
Baca: Febri Diansyah: KPK Tahan Setya Novanto Berdasarkan Bukti yang Cukup
Apalagi yang mengatakan benjolan tersebut adalah kuasa hukum Novanto.
Melki kemudian menjawab melihat ada benjolan di sisi sebelah kiri kepala Novanto.
Namun, dia tidak bisa merinci apakah sebesar bakpao atau tidak.
"Saya lihat kondisinya sebelah kiri memang ada benjol. Sudah diperban saya lihat," kata Melki.
Melki membesuk Novanto bersama para ketua DPD 1 Partai Golkar dan bersama tokoh Golkar Agung Laksono. Kata Melki, mereka tidak sempat berbicara dengan Novanto karena sedang tidur.
"Kami melihat Pak Novanto dalam posisi tidur. Tidak merespon apapun waktu itu," kata dia.
Baca: Awas Surat Palsu CPNS Modus Penipuan
Sebelumnya, Fredrich Yunadi mengungkapkan kondisi Novanto yang menderita lula parah.
"Terus langsung panggil dokter untuk MRI. Urgen masih tidur dan diperban lukanya. Benjol besar kepalanya, tangannya berdarah semua. Benjol seperto bakpao," kata Fredrich di RS Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11/2017).