TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Sosial terus berupaya mengurangi korban dampak bencana dengan menyiapkan Kampung Siaga Bencana (KSB).
"KSB merupakan sarana penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang diprakarsai oleh Kementerian Sosial yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 567 lokasi," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Margowiyono dalam rilis yang diterima redaksi saat membuka Workshop Kampung Siaga Bencana (KSB) di Bandung, Jumat (17/11/2017).
Whorkshop KSB melibatkan Kepala Seksi yang membidangi bencana alam dari Dinas Sosial Provinsi seluruh Indonesia dan para Ketua KSB terbaik di masing-masing Provinsi.
Margo mengatakan tujuan dari workshop ini untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen pelaksanaan teknis KSB.
Baca: Terungkap Alasan Sejumlah WNI Minta Visa Suaka ke Jepang
Selain itu juga untuk meningkatkan tata kelola pelaksanaan Kampung Siaga Bencana.
Intensitas kejadian bencana cenderung meningkat tiap tahun, hal ini perlu dilakukan upaya penanggulangan bencana dengan mitigasi dan kesiapsiagaan.
"Upaya ini perlu dilakukan guna meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan apabila suatu bencana terjadi," ujar Margo.
Sepanjang tahun 2017 tercatat setidaknya terjadi 2.171 bencana di Indonesia dengan jumlah korban meninggal mencapai 567 jiwa, 489 jiwa luka-luka, 2.770.814 mengungsi, 23.628 unit rumah rusak ringan dan 5.750 unit rusak berat.
Baca: Pengacara: Pak Novanto Tidur Terus, Enggak Bangun-bangun
"Dengan memperhatikan intensitas kejadian bencana yang selalu ada dan cenderung meningkat, perlu diupayakan sistem penanggulangan bencana yang efektif mengurangi korban," ujar Margo.