Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan gabungan dari TNI dan Polri diminta tetap untuk waspada terhadap pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang pernah menyandera warga di Desa Kimbely dan Desa Banti, Papua.
"Kami meminta TNI dan Polri jangan lengah dan terus waspada. Karena sangat mungkin anggota KKB lainnya yang berhasil kabur ke hutan akan melakukan serangan balasan," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan.
Menurut Edi dalam catatan Lemkapi, lokasi penyanderaan yang dilakukan KKB adalah lokasi yang sulit bagi aparat keamanan yg baru mengenalnya.
"Karena lokasi geografisnya bergunung-gunung dan hutan," jelas Edi.
Mantan anggota Kompolnas ini mengungkapkan TNI dan Polri mampu bekerja sama dalam hal ini sehingga KKB berhasil ditumpas.
"Kita menilai kinerja dan koordinasi TNI dan Polri sangat bagus." tambah Edi.
Menurut Edi, kerjasama yang dilakukan TNI dan Polri bukanlah pekerjaan mudah tapi penuh resiko dalam pengabdiannya menjaga keamanan NKRI.
Seperti diketahui, pasukan gabungan dari TNI dan Polri akhirnya melakukan operasi pembebasan terhadap dua desa yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kimbely dan Banti, Mimika, Papua, Jumat (17/11/2017) pagi ini.
Pasukan gabungan ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit , serta As Ops Kapolri, Irjen Pol M Iriawan.