News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Soal Calon Ketua Umum Golkar, Pengamat: Novanto Pilih Idrus, JK Condong ke Akom, Jokowi?

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Ketua Umum Partai Golkar Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso pada acara pengambilan nomor urut di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (7/5/2016). Nomor urut tersebut akan digunakan oleh calon ketua umum pada saat pemilihan di acara Munaslub Partai Golkar di Bali pada 15 Mei mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai sebaiknya Partai Golkar harus segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mencari pengganti Setnov sebagai ketua umumnya.

“Saran saya lebih tepat di akhir 2017 Golkar segera menyelenggarakan Munaslub,” kata Pangi berdasarkan keterangan tertulisnya, Rabu (22/11/2017).

Menurut Pangi, Golkar harus punya itikad untuk menyelesaikan dan mengakhiri silang sengkarut di internal yang cukup menguras energi Golkar di tahun 2017.

"Tahun politik 2018 adalah lembaran baru guna menyongsong dan menatap masa depan partai Golkar," ucap Pangi.

Baca: Kalau Setnov Tidak Mundur, Golkar Munaslub

Pangi menilai dalam munaslub nanti, yang bakal berkontestasi secara elektoral belum ada figur baru atau tokoh alternatif.

Bukan mustahil akan kembali terulang berkompetisi munaslub sebelumnya.

Ade Komarudin, Idrus Marham dan Airlangga Hartato dipastikan akan kembali bertarung dalam Munaslub pemilihan Ketua Umum Golkar definitif.

Menurut penilaiannya, Idrus Marham lebih dekat ke Novanto, akan tetapi belum tentu diterima Presiden Joko Widodo.

Sedangkan Airlangga Hartarto lebih dekat ke Jokowi dan bisa bekerjasama dengan pemerintah dan presiden.

Baca: Desakan Munaslub Golkar Menguat

Nurdin Halid, masih penilaiannya, mungkin tidak menjadi pertimbangan karena Golkar tidak mau mengulang peristiwa hukum yang sama walaupun jabatan Nurdin Halid sebelumnya sebagai ketua harian.

Idrus Marham menurutnya sangat kecil dan tipis peluangnya terpilih sebagai ketua umum Golkar definitif.

Karena yang terpilih nantinya tetap punya irisan ke presiden dan pemerintahan Jokowi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini