TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin secara resmi membuka Sidang Pleno Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2017 yang digelar di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Bengkel, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/11/2017).
Ma'ruf berharap hasil dari keputusan Munas-Konbes NU memberikan solusi dan sumbangsih signifikan bagi kehidupan bangsa dan negara.
Kemudian bisa menjadi panduan bagi seluruh warga NU di berbagai tingkatan, mulai dari pusat, wilayah, cabang, wakil cabang, hingga ranting.
"Menjadi garis-garis yang akan menjadi panduan bagi langkah-langkah NU ke depan," ujar Kiai Ma'ruf didampingi Wakil Rais 'Aam KH Miftahul Ahyar, Sabtu (25/11/2017).
Baca: Beragam Makanan Disajikan pada Pesta Adat Pemberian Ulos Pesta Bobby-Kahiyang
Sidang Pleno menjelang penutupan ini diisi laporan dari sidang-sidang komisi, antara lain Bahtsul Masail Maudlu'iyah, Bahtsul Masail Waqi'iyah, Bahtsul Masail Qanuniyah, Organisasi, Program, dan Rekomendasi. Sebelumnya diskusi intensif dilaksanakan masing-masing komisi di forum terpisah.
Sidang dipimpin oleh Ketua PBNU Robikin Emhas. Turut duduk di atas panggung, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud.
Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta Munas-Konbes NU 2017 yang terdiri dari delegasi PWNU seluruh Indonesia, utusan pondok pesantren, dan lain sebagainya.
Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang dibuka Presiden Joko Widodo ini akan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla sekitar pukul 13.30 WITA di lokasi sidang pleno.