TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Menguatnya nama Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum Golkar akan memastikan dukungan partai berlambang pohon beringin terhadap pemerintah dan Jokowi di Pilpres 2019.
Demikian dikatakan, Poempida Hidayatulloh, seseorang yang pernah menjadi fungsionaris Golkar dan sebelumnya pernah mendeklarasikan "Satu Hidup Satu Partai," kepada Tribunnews.com, Kamis (30/11/2017).
Apalagi Menteri Perindustrian ini juga didukung oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Selain itu, Poempida mengatakan nama Airlangga akan menjadi stimulan bagi seluruh kader yang akan memberikan semangat dan energi tambahan untuk memenangkan Golkar ke depan.
"Saya mendengar banyak sekali kader partai uang sudah idle kembali siap bergabung di Partai Golkar. Artinya jelas animo positif dalam proses transisi kepemimpinan Partai Golkar ini sedang terjadi. Dan ini tidak boleh disia-siakan," ujarnya.
Ia juga menilai wajar jika Airlangga dan Ketua DPD I Golkar bertemu dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla hari ini.
Baca: Andi Narogong Akui Ada Kerugian Negara Dalam Proyek e-KTP
Baca: Pastikan Tak Ada Rekayasa, Kecelakaan Mobil Novanto Masih Menyimpan Misteri
Apalagi mengingat posisi Airlangga sebagai seorang Menteri.
"Posisi Airlangga Hartarto sebagai Pembantu Presiden dan posisi Golkar sebagai pendukung Pemerintah membuat pertemuan DPD1 dengan Presiden merupakan suatu hal yang wajar. Ini bukan merupakan suatu bentuk intervensi Pemerintah," tegasnya.
"Namun sebagai suatu basis komunikasi politik yang sangat penting dilakukan demi kebaikan semua pihak," jelasnya.
Diberitakan Airlangga bersama dengan sejumlah Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia menggelar pertemuan tertutup di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
Airlangga datang sekitar pukul 14.17 WIB. Ia menumpangi minibus bersama dengan beberapa ketua DPD partai berlambang beringin tersebut. Total ada dua minibus dan sejumlah mobil yang digunakan.
Airlangga bersama dengan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak banyak berbicara saat tiba. Mereka langsung masuk ke halaman rumah yang berada tak jauh dari Taman Suropati itu.
Adapun politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai telah masuk terlebih dulu.
Belum diketahui agenda pertemuan Airlangga bersama dengan sejumlah Ketua DPD I Partai Golkar dengan Jusuf Kalla yang pernah menjabat sebagai ketua umum periode 2005-2010 tersebut.
Diduga, pertemuan itu membahas rencana Menteri Perindustrian RI itu maju menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Airlangga disebut sejumlah pihak layak menggantikan Setya Novanto, yang kini ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kalla sebelumnya menilai Airlangga adalah sosok yang paling ideal memimpin Partai Golkar. Airlangga dianggap tokoh yang bersih dari persoalan hukum, belum pernah berurusan dengan KPK, kejaksaan, atau lembaga hukum lainnya.
Karena rekam jejaknya itu, sosok Airlangga diharapkan bisa diterima oleh semua pihak di Partai Golkar.
Pagi tadi, puluhan Ketua DPD I Partai Golkar juga menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11/2017). Airlangga pun turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan itu disebut guna meminta restu Jokowi agar bersedia melepas Airlangga yang notabene pembantu Jokowi di kabinet untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.