TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik LIMA, Ray Rangkuti melayangkan kritik pedas untuk Gubernur dan Wakil DKI Jakarta, Anies Baswedan, Sandiaga Salahuddin Uno.
Kritik itu dilayangkan Ray Rangkuti dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One bertajuk, RAPBD DKI 2018: Serangan Pertama untuk Anies-Sandi.
Dalam pembahasan soal RAPBD DKI 2018, Ray Rangkuti mengkritik cara komunikasi Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya, Sandi menanggapi polemik itu.
Baca: Gubernur DIY Tinjau Tebing Longsor Juminahan
Ray Rangkuti mengaku mencermati komunikasi Anies dan Sandi ketika membahas atau menanggapi polemik RAPBD DKI 2018.
Menurut Ray Rangkuti, Anies dan Sandi terlalu berlebihan 'menyalahkan' gubernur sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya merasa dalam beberapa bulan terakhir ini, saya mencermati betul cara komunikasi Bung Sandi dan Bung Anies yang selalu menyebut nama Ahok sebagai seolah-olah negatif, setiap pemda DKI dikritik, itu sudah sangat berlebihan," ujar Ray dalam acara yang ditayangkan pada Rabu 29 November 2017.
Ray Rangkuti mengatakan, soal polemik RAPBD DKI 2018, misalnya, hal yang negatif mengacu kepada sosok yang kini berada di balik jeruji tersebut.
"Sekali peristiwa mungkin kita bisa memahaminya, kalau itu masalahnya di masa lalu dan mau berubah. Dari perdebatan soal RAPD DKI ini, misalnya, hal yang negatif pasti menuju ke Ahok, seperti jamannya Ahok atau kuncinya tidak dibuka," ujar Ray Rangkuti.
Baca: Bedanya Cewek dan Cowok saat Parkirkan Sepeda Motor
Ray Rangkuti pun menyoroti keganjilan pertambahan Rp 5 triliun di RAPBD DKI jika kunci yang diwariskan Ahok tidak bisa dibuka.
"Kalau kuncinya tidak bisa dibuka, kenapa bisa nambah Rp5 triliun. Asumsi sederhana saja. Kalau nambahi duit, kuncinya bisa dibuka. Kalau kurangi duit, kuncinya tidak bisa dibuka," ujar Ray Rangkuti.
Dan, Ray Rangkuti pun menilai Sandi dan Anies tidak elegan karena mengkritik orang yang tidak memiliki kesempatan untuk membela diri.
Baca: NasDem Jakarta Minta Mendagri Koreksi Menyeluruh APBD 2018
"Karena sekarang dia (Ahok) berada di dalam penjara, sehingga nggak berimbang informasinya," terang Ray Rangkuti.
Menurut Ray, Anies dan Sandi harusnya kini menerima tantangan tersebut sebagai diri sendiri serta tidak mengungkit masa lalu.
"Enough. Anda harus muncul dong sebagai anda. Terima tantangan ini juga sebagai anda. Jangan sedikit-sedikit masa lalu. Itu berlebihan," tutur Ray Rangkuti.
Saksikan video di atas mulai dari menit 4.05.(*)