TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI Kuala Lumpur, Rusdi Kirana,meluncurkan program "Saya Mau Sukses" bagi TKI yang ada di penampungan (shelter) KBRI Kuala Lumpur, Senin (4/12/2017).
Peluncuran berlangsung di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Ciracas, Jakarta Timur, dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pembangunan Desa, Kepala BNP2TKI, Duta Besar RI Kuala Lumpur, Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu serta Direktur Utama BRI.
Program ini didukung sepenuhnya oleh BRI dalam bentuk dukungan pelatihan hingga pinjaman modal melalui KUR TKI.
Baca: Ini Harta Kekayaan Marsekal Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI yang Diajukan Presiden Jokowi
Selama 14 hari belajar, puluhan TKI angkatan pertama tersebut akan dilatih keterampilan pengolahan makanan (food processing) dan kerajinan tangan (handycraft).
"Setiap hari sekurangnya 4 TKI bermasalah masuk ke penampungan KBRI. Jika tidak diberi keterampilan mereka akan menjadi masalah sosial di kampung halamannya. Karena itu kita menawarkan solusi bagi mereka agar menjadi wirausahan-wirausahawan baru.", ujar Rusdi Kirana, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yang juga pemilik perusahaan penerbangan Lion Group ini dalam keterangan tertulis.
Program ini akan menjadi salah satu program prioritas KBRI Kuala Lumpur.
irencanakan BRI dan perusahaan Lion Group akan membuka kesempatan untuk menyerap produk yang dihasilkan oleh para TKI peserta pelatihan ini.
Baca: Jokowi Pilih Kursi Kayu Dibanding Sofa Saat Makan di Restoran Ini, Begini Ceritanya
"Teman-teman TKI bisa menjadikan inisiator program ini, Rusdi Kirana, sebagai salah satu inspirasi. Beliau mulai dari tidak ada menjadi pemilik perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia. Kalau beliau bisa, kalian pasti bisa," nasehat Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.
Sepanjang tahun 2016, KBRI Kuala Lumpur telah memulangkan 1.334 TKI bermasalah dari penampungan KBRI, atau rata-rata 111 TKI setiap bulannya.
Proses pemulangan dilakukan bekerjasama dengan BNP2TKI