News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNPB: Desember Sampai Februari Puncak Musim Hujan

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Car Free Day dengan katar belakang awan mendung di Kawasan Bundarah HI, Jakarta, Minggu (12/2/2017). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memberikan peringatan dini waspada terhadap hujan disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor pada beberapa hari kedepan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa puncak musim hujan kali ini akan jatuh pada bulan Desember 2017 sampai Februari 2018.

Dari informasi tersebut Sutopo meminta masyarakat di seluruh Indonesia untuk mewaspadai timbulnya potensi bencana banjir dan tanah longsor.

“Di sini kami sampaikan puncak musim hujan kali ini jatuh pada Desember 2017 sampai Februari 2018 sehingga diharapkan masyarakat mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Menurut data dari BNPB masyaraka perlu waspada karena 95 persen bencana di Indonesia dipengaruhi oleh siklus cuaca atau hidrometeorologi.

Baca: Beredar di Medsos! Dua Pemain Asing Merapat ke Sriwijaya FC, Salah Satunya Eks Pilar Klub Ligue 1

Sepanjang 2017 ini saja BNPB telah mencatat ada 2.175 bencana terjadi di wilayah Indonesia.

“Sebagian besar atau lebih tepatnya 95 persen bencana di Indonesia dipengaruhi oleh cuaca seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, kebakaran hutan, puting beliung, dan kekeringan,” tegasnya.

Sutopo menambahkan masyarakat Indonesia perlu tambah waspada karena kondisi ekologi Indonesia memasuki tahap darurat.

“Kita sudah masuk dalam keadaan darurat ekologis seperti pengrusakan hutan, degradasi lahan, pengruskan sungai telah menambah potensi bencana hidrometeorologi di Indonesia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini