TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan tugas pertama Marsekal Hadi Tjahjanto bila nantinya mendapat persetujuan menjadi Panglima TNI adalah konsolidasi internal di tubuh TNI, karena berasal dari Angkatan Udara.
"Karena kita tahulah ya meski secara tidak langsung, ada perdebatan mengenai dari angkatan mana panglima TNI ini," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (5/12/2017).
Untuk diketahui Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun Maret mendatang.
Bila disetujui DPR, Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI ke dua yang berasal dari Angkatan Udara, setelah sebelumnya Djoko Suyanto di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca: Elektabilitas Jadi Cawapres Tertinggi, Begini Tanggapan Anies
Meutya mengatakan setelah konsolidasi internal, baru Marsekal Hadi melakukan pembenahan atau peningkatan profesionalitas prajurit TNI dan kelengkapan Alutsista.
"Saya rasa ini tantangan Panglima TNI baru, AU biasanya dikenal dengan pendekatan humanis. Dengan lebih kosnolidatif bisa melakukan pembenahan di tubuh TNI," katanya.
Komisi I sendiri akan segera memproses penunjukan Marsekal Hadi sebagai panglima TNI. Dalam satu dua hari ke depan uji kelayakan panglima TNI akan digelar.
"Saya rasa karena waktunya singkat, hanya sampai rabu depan masa sidang ini, maka akan dilakukan segera, bisa dalam satu dua hari ini," ujarnya.