TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PDI Perjuangan menyesalkan klaim sepihak menjadikan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Israel. Hal ini ditegaskan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Keputusannya tersebut "bertentangan" dengan kebijakan luar negeri AS yang telah berjalan selama tujuh dekade. Pengumuman Trump sekaligus menandai langkah awal pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
PDI Perjuangan, Hasto menegaskan, mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina yang mencakup wilayah Yerusalem Timur. "Kami selalu diajarkan hakekat kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan solusi atas Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan harus melibatkan Palestina, tidak bisa dilakukan sepihak," kata Hasto dalam pernyataannya, Kamis (7/12/2017).
Hasto menegaskan, sikap PDI Perjuangan tersebut selain berakar kuat dari perintah konstitusi, juga berpihak dari sejarah. Pada Konferensi Asia Afrika telah memberikan legitimasi yang kuat bagi Palestina untuk diperjuangkan sebagai negara yang merdeka seutuhnya.
"Bahkan pada tahun 1962, Bung Karno secara konsisten menolak kehadiran Israel dan Taiwan dalam Asian Games tahun 1962, meski dengan konsekuensi dikeluarkan dari Komite Olimpiade Internasional," ungkap Hasto.
"Bung Karno tidak tunduk pada tekanan tersebut, malah berinisiasi membentuk Games of The New Emerging Forces (GANEFO) sebagai tandingan olimpiade tsb. Betapa bangganya kita sebagai bangsa dengan ketegasan dan kedaulatan politik seperti itu," lanjurnya.
PDI Perjuangan, lanjutnya meminta Pemerintah RI cq menteri luar negeri agar secepatnya menggalang dukungan internasional, dan melalui PBB agar mengeluarkan resolusi menolak klaim Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Israel.
"Upaya mendukung Kemerdekaan Palestina seutuhnya harus menjadi pegangan seluruh diplomasi internasional yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia," tegas Hasto.
"Upaya Presiden Donald Trump memindahkan Kedubesnya di Yerusalem Timur untuk tidak dilakukan terlebih dahulu guna mencegah ketegangan lebih lanjut. PDI Perjuangan menugaskan angota Fraksinya di Komisi I DPR, untuk mengambil tindakan aktif dan progresif guna menjalankan sikap politik partai," Hasto menegaskan kembali.