TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir selama tujuh jam, calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi 1 DPR.
Hadi sempat memaparkan visi dan misinya kepada DPR sebelum melakukan pendalaman menjawab pertanyaan dari 10 fraksi yang ada.
Baca: Inilah Nama Perwira TNI AU yang Berpeluang Jadi KSAU Gantikan Marsekal Hadi
Suasana saat uji kelayakan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi I DPR, begitu cair. Wakil Ketua Komisi I, Hanafi Rais mengatakan jiwa "Arek Malang" Hadi sempat terlihat saat rapat berlangsung.
"Iya, Malangnya terasa tadi. Jiwa Arek Malang sekali beliau. Aremanya keluar pokoknya," ucap Hanafi usai rapat uji kelayakan di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12).
Hanafi mencoba mengingat, saat melakukan tanya jawab, Hadi sempat melontarkan bahasa Jawa Timur dengan logat Malang.
Baca: Marsekal Hadi Tjahjanto Diingatkan Jangan Cawe-cawe Politik
"Tadi dia bilang 'Sadumuk Bathuk, Sanyari Bumi', (walau hanya se luas ujung jari, bumi/tanah milik (negeri) kita, harus kita pertahankan,-red) terus yang di atas nyaut, "Bumi gonjang-ganjing", jadi ya kita ketawa semua di dalam," ungkapnya.
Kelakar Hadi tidak hanya dengan menggunakan logat Jawa Timur. Saat menceritakan mengenai kondisi pesawat yang dimiliki angkatan udara. Kepada Komisi 1, Hadi menceritakan semua pramugari pesawat TNI kebanyakan berkumis.
"Ada pilot ada pramugari. Tapi kemudian pramugarinya berkumis semua, ini kan harus menjadi atensi," Hanafi menirukan kelakar Hadi.
Baca: Marsekal Hadi Jadi Panglima TNI, Siapa yang Akan Jadi KSAU?
Sedang anggota Komisi 1 dari Fraksi Demokrat, Roy Suryo mengatakan, sifat Malang yang diterapkan mantan Danlanud Adi Sumarmo Solo itu, terlihat ketika menjabarkan kondisi TNI saat ini secara jujur.
"Beliau begitu jujur memperlihatkan kondisi TNI saat ini. Kesejahteraan anggota, pendidikan, alutsista, perumahan TNI dan segala macam. Saat menjawab juga lugas dan apa adanya. Saya melihat ini jiwa Malangnya keluar," jelasnya.
Dari 10 fraksi di Komisi 1 DPR, semua fraksi sepakat dengan pilihan presiden yang menunjuk Marsekal Hadi Tjahjono menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI.