Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jenderal Gatot Nurmantyo tidak menyampaikan pesan khusus kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (8/12/2017) sore.
Meskipun belum serahterima jabatan, Gatot sudah menganggap Hadi sebagai atasannya.
"Karena Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Karena sejak tadi disampaikan dalam Keputusan Presiden, sejak ditandatangani surat ini maka secara resmi de facto, de jure, adalah Pak Hadi. Maka tidak etis saya memberikan nasehat ke Pak Hadi. Karena saya adalah sekarang perwira tinggi Mabes TNI," kata Gatot kepada wartawan di Istana Negara.
Namun Gatot menjelaskan, sejumlah program yang sudah berjalan di masa kepemimpinannya dan harus dilanjutkan Marsekal Hadi.
"Dalam program kegiatan Mabes TNI ini dibuat secara bersama-sama antar Kepala Staf Angkatan dan Mabes TNI dan program itu sudah berjalan setiap tahun ada, setiap lima tahun ada. Sehingga, tidak ada program-program khusus hanya berdasarkan prioritas sesuai dengan kondisi situasi tahun tersebut," kata Gatot.
Baca: Pamela Safitri Kena Musibah, Baru Sebulan Kerja Pembantunya Gasak Uang Rp 12,5 Juta
"Begitu ya dan selama ini saya dan Pak Hadikan bersama-sama terus. Markasnya tinggal jalan kaki saja, jadi tidak ada masalah lagi. Begitu ya," tambahnya.
Selama mengikuti upacara pelantikan Hadi, Gatot berdiri berjajar dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja, kepala lembaga negara dan juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi.
Selesai upacara, Hadi mendapatkan ucapan selamat dari seluruh tamu yang hadir. Mereka berbaris bergantian bersalaman dengan Panglima TNI.