Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) pendiri Partai Golkar mendesak agar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) digelar paling lambat 20 Desember 2017.
Desakan itu mereka tujukan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Kami bertiga mendesak diadakan munaslub bulan ini. Dan kami minta paling lambat tanggal 20 Desember 2017," kataAgung Laksono, dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Cipinang Cempedak II No 23, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).
Menurutnya, penyelenggaraan munaslub itu sudah sesuai aturan. Sebab, lebih dari 2/3 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan sebagian besar ormas menyatakan hal yang sama.
“Kami mendorong secepat mungkin agar degradasi elektabilitas Partai Golkar karena masalah yang dihadapi Pak Setya Novanto segera diakhiri," lanjut Ketua Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 itu.
Munaslub harus segera digelar karena dua tahun ke depan adalah tahun politik, yakni Pilkada Serentak 2018, Pileg 2019, dan Pilpres 2019.
Tiga ormas pendiri Partai Golkar sejauh ini sepakat mengusulkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
Mereka juga mengklaim hampir semua DPD Partai Golkar telah menyatakan dukungan kepada Airlangga Hartarto.
"Bagi kami, Airlangga Hartarto dapat membawa Partai Golkar keluar dari turbulensi ini. Kami ingin memadukan latar belakang pendidikan, kemampuan, dan kompetensi dengan kepemimpinan yang berkarakter,” jelas Agung Laksono.
Sementara, Ketua MKGR Roem Kono belum mau menanggapi surat dari Setya Novanto yang mengundurkan diri sebagai Ketua DPR dan menunjuk Azis Syamsudin sebagai penggantinya.
“Saya belum dengar soal itu, tapi kami mendesak keputusan itu dikeluarkan setelah Partai Golkar memiliki kepemimpinan yang memiliki legitimasi setelah munaslub dan bukan keputusan dari pelaksana tugas,” kata Roem Kono.
Sekadar info, ormas pendiri Partai Golkar yang mendesak munaslub segera digelar adalah Kosgoro 1957, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).(*)