TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bibit Samad Rianto memang sudah tidak menjabat sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena sudah pensiun sejak 2011 lalu.
Namun, semangat pria yang kini telah berusia 72 tahun terhadap pemberantasan korupsi tidak pernah luntur.
Bibit mengaku, setelah dirinya tak menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, ia aktif terus menerus menyuarakan budaya antikorupsi.
Bahkan, ia sengaja mendirikan sebuah organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang fokus pada memerangi korupsi bernama Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi.
"Aku Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi," kata Bibit di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Baca: Pimpinan KPK Dilaporkan ke Bareskrim, Bibit Samad: Lawan!
Bibit mengaku, Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi sudah memiliki jaringan hingga ke daerah.
Tercatat sudah ada 81 daerah di Indonesia memiliki komitmen kuat dalam untuk memberantas korupsi dan bergabung dengan pihaknya.
"Sudah ada 81 daerah yang bergabung dengan saya," ujarnya.
Bibit berpandangan, dalam pemberantasan korupsi hendaknya difokuskan melalui pencegahan dan penangkalan. Sebab, prilaku koruptif layaknya gunung es.
"Kalau gunung es atasnya diambil belum selesaikan masalah, karena es di permukaan masih akan muncul lagi. Dan es yang di bawah dapat masyarakat yang hilangkan," tandasnya.