TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak kasus Narkoba yang berhasil diungkap di Indonesia didominasi oleh jaringan dari dalam Lapas dan itu terus menerus berlanjut hingga saat ini.
“Gak selesai pengendalian jaringan dari lapas karena di lapas tidak pernah ada langkah-langkah yang obyektif. Selalu mengatakan over capacity, kekurangan personil, sekarang saya tidak tahu ditambah berapa personilnya,” ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Budi Waseso, Kamis (14/12/2017) malam usai menandatangani nota kesepahaman perangi Narkoba di Puri Tegal Denpasar.
Baca: Cari Tahu Kepribadian Seseorang dari Bentuk Wajahnya, Nomor 2 Cenderung Narsis
Jenderal bintang tiga di pundak itu menyampaikan sebelum ia tiba di Bali mendapatkan laporan lagi bahwa BNN kembali berhasil mengungkap kasus dengan jaringan dari dalam lapas.
“Terbukti dilapas dan ini berkali-kali. Semenjak saya menjabat Kepala BNNsampai hari ini sampai saya akan mengakhiri masa bakti saya. Persoalan dilapas tidak pernah selesai karena yang penting ada tanya ada jawab, tidak ada action,” ujar Komjen Budi Waseso.
Ia menegaskan kalau hal ini selalu demikian maka kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan kasus Narkotika di Negara kita ini.
“Tidak perlu banyak bicara tapi bagaimana kita bekerja itu yang paling penting,” tegasnya.
Baca: Perwakilan Mahasiswa Indonesia di Jordania Kecam Arogansi AS
Pada malam itu, Kepala BNN RI menandatanganani nota kesepahaman (MoU) perangi Narkoba di Bali bersama Gubernur Bali yang diwakilkan, Kapolda Bali yang diwakili oleh Wakapolda Bali dan sejumlah tokoh masyarakat Bali bahkan artis Trie Utami pun turut hadir.
Komjen Budi Waseso berharap usai ditandatanganinya MoU ini BNNP dan BNNK di Bali langsung secara nyata melakukan aksinya tidak hanya sekedar kesepahaman saja yang tidak dibarengi action.(*)