Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Dede Yusuf Macan Effendi, menyayangkan pemerintah yang tidak komprehensif dalam sosialisasi pencegahan wabah difteri yang masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).
Akibatnya, banyak masyarakat yang enggan divaksinasi, membuat wabah difteri di masyarakat semakin berpotensi untuk meluas.
Dede Yusuf mengatakan bahwa masih banyak sebagian sekelompok masyarakat yang menganggap vaksinasi tidak diperlukan karena bertentangan dengan agama serta kepercayaan tertentu.
"Ini permasalahannya jika pemerintah tidak benar-benar serius," kata Dede Yusuf di Rumah Rancage, Jalan Adipati Kertamanah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (20/12/2017).
Menurutnya, seharusnya pemerintah melakukan sosialisasi tidak hanya berdasarkan manfaat secara kesehatan saja, melainkan juga dari aspek sosial dan agama.
"Jika vaksin dapat mencegah penyakit yang berujung kematian kenapa tidak dilakukan," ujarnya.
Kendati seperti itu, Dede Yusuf mengatakan bahwa vaksin yang diterapkan oleh pemerintah dapat diterima secara baik oleh masyarakat di Maluku dan Kalimantan.
"Di dua daerah ini pemerintahnya berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, sehingga vaksinasi dapat diterima masyarakat secara baik," ujarnya.
Ke depannya, agar vaksinasi dapat diterima oleh seluruh masyarakat, pemerintah harus mampu menggandeng semua elemen masyarakat.
"Sehingga nantinya tidak ada lagi masyarakat yang menganggap bahwa vaksin itu tidak perlu," ujarnya.