News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Berikan Sertifikat Kompetensi ke 3 Ribu Peserta Program Pemagangan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

‎ Presiden Joko Widodo secara simbolis menyerahkan sertifikat kompetensi pemagangan kepada 3.000 peserta program pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -‎ Presiden Joko Widodo secara simbolis menyerahkan sertifikat kompetensi pemagangan kepada 3.000 peserta program pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK), Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).

"Pemerintah saat ini memang baru konsentrasi pada pembangunan infrastruktur. Tapi, nanti mulai 2019, tadi saya bisikan ke Menaker, kita konsentrasi pada yang kedua, pembangunan sumber daya manusia," tutur Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk menjadi negara maju maka tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) seperti batu bara atau minerba, tetapi pemerintah harus mengembangkan sumber daya manusia (SDM)‎ yang dimiliki.

"Kalau sumber daya manusia kita bisa upgrade, bisa kita keluarkan dengan kompetensi dan keterampilan yang baik, ini modal kuat kita untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain," papar Jokowi.

Jokowi melihat, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain, sehingga diperlukan upaya maksimal dalam dari semua pihak.

"Kita punya kemampuan untuk itu, jangan ragu bahwa SDM kita punya kemampuan," ucapnya.

Pada tahun ini, pemerintah menggelar program pemagangan nasional bekerjasama dengan Apindo dan Kadin sebanyak 56.119 orang, yang meliputi perusahaan sektor perbankan, manufaktur, pariwisata/perhotelan, ritel, perikanan dan kelautan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.201 orang mengikuti uji kompetensi, sebanyak 5.635 orang dinyatakan kompeten dan 566 orang tidak kompeten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini