TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati lingkungan Husna Anwari meminta Gubernur DKI Anies Baswedan dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti bersinergi dalam menangani masalah pencemaran air danau, sungai, dan laut Jakarta.
Aksi saling tantang yang sempat mencuat di publik dinilai akan berimbas kurang baik bagi dua institusi tersebut.
"Harus bersinergi agar air yang tercemar bisa jadi air kehidupan kembali," ujar Husna melalui pesan tertulis, Kamis (4/1/2017).
Managing Director HAS Environmental ini menambahkan, masalah pencemaran air sungai, danau, waduk di Jakarta memang belum tuntas.
Baca: Mulai 8 Januari, Saldo Kartu Multitrip KRL Diturunkan Menjadi Rp 5.000
"Jakarta penduduknya paling padat, tapi sulit untuk mencari air bersih. Kondisi di Jakarta itu air bawah tanahnya saja sudah banyak yang tercemar," ujar dia.
Banyak air danau dan sungai berwarna hitam, berbau, serta banyak mengandung polutan dan bakteri. Husna sempat meninjau beberapa lokasi, seperti Danau Sunter, dan hasilnya masih belum baik.
"Sudah bersih dari sampah besar. Tapi saya sudah survei langsung, air tercemargrade 4," ungkap Husna.
Husna menambahkan, pencemaran yang terjadi di sungai dan reservoir juga akan bermuara dan menyebabkan pencemaran perairan pesisir dan laut.
Baca: Harapan dan Doa Orangtua Irwansyah di Tanah Suci
Ia pun berharap agar bisa segera dikendalikan agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Jadi Bu Susi dan Pak Anies Baswedan harus sama-sama berpikir positif supaya dapat memfasilitasi rakyat mendapatkan air bersih," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menantang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk menyulap danau-danau di Jakarta bisa seindah danau-danau di Jenewa.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan siap menjadikan danau-danau di Jakarta menjadi bersih dan bening. Hanya saja, Anies menyebut akan melakukannya satu per satu.