News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Generasi Milenial Dinilai Tak Paham Sejarah PKI Sehingga Mudah Terpengaruh Atas Nama HAM

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi 299 melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/9/2017). Aksi 299 tersebut menuntut tolak Perppu Ormas dan menolak kebangkitan PKI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota Komisi Hukum DPR Djoko Edhi Abdurrahman menegaskan bahwa kebangkitan PKI memang ada dan benar adanya serta sampai saat ini terasa dalam masyarakat.

Wasek Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU itu mengatakan ada orang-orang tertentu saat ini atas nama hak asasi manusia (HAM) ingin agar negara dalam hal ini meminta maaf pada PKI karena PKI dianggap sebagai korban politik konflik internal angkatan darat.

"Fakta politik bahwa PKI adalah pelaku yang terlibat ingin merebut kekuasaan dengan memanfaatkan kondisi pertentangan politik yang tajam di tahun 65 itu," ungkap Djoko Edhi, Sabtu (13/1/2018).

Di era generasi mineal ini, kata dia banyak anak-anak muda yang lahir di era tahun 90-an tidak mengerti tentang sejarah pemberontakan PKI sehingga muda terprovokasi atas nama HAM.

"Maka saya sangat setuju dengan Jenderal Gator Nurmantyo mantan Panglima TNI yang gencar menggelar nonton bareng film G30S/PKI agar masyarakat mengerti dan tahu apa yang sebenarnya terjadi, PKI itu menyerang duluan bukan korban," terangnya.

Baca: Beredar Pamflet Partai Komunis Mahasiswa, Begini Kata Wakil Rektor IAIN Walisongo

Dia menyebut, Marx pernah bilang, saya mengirimkan komunisme ke Eropa sebagai hantu.

Dalam konteks Indonesia sama saja, komunisme masuk untuk menebar teror di mana mana bagi masyarakat.

"Banyak kejadian kan contoh di Jawa Timur, kiai-kiai NU dibunuh, aktivis pemuda Ansor di Banyuwangi diracun dan dibantai,"jelasnya.

"Kembali dalam konteks saat ini. Seperti kejadian terbaru di Banyuwangi di kasus Palu Arit itu memang saya tidak tahu persis ya tapi itu jelas sebuah indikasi bahwa komunisme akan terus berusaha bangkit dan ingin kembali ke panggung politik Indonesia dengan berbagai macam cara. mengutip Marx, Komunis itu hantu dan kasus Palu Arit itu contohnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini