News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisruh Partai Hanura

Sering Marah-marah, OSO Buat DPD Hanura Ketakutan Setiap Kunjungan ke Daerah

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta bersama pimpinan Hanura di Jakarta, Senin (15/1/2018)(Kompas.com/YOGA SUKMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama satu tahun menjabat Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, dinilai telah memanfaatkan jabatan.

Kader-kader Partai Hanura di daerah merasakan dampak dari kepemimpinan OSO.

"Tidak terjadi soliditas. Setiap beliau ke daerah menimbulkan ketakutan secara psikologis, kalau beliau datang dan tidak meriah sambutannya beliau akan marah ke Ketua DPD dan di plt kan atau diberhentikan. Ini suasana tak kondusif," ungkap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumatera Barat, Marlis saat berbicara di sesi jumpa pers di Kantor Partai Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa (16/1/2018).

Sepanjang perjalanan OSO menjabat ketua umum, kata dia, sudah ada enam Ketua DPD yang diberhentikan.

Enam ketua DPD tersebut, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Sumatera Selatan.

Menurut dia, proses pemberhentian dilakukan secara sepihak serta tanpa sebab yang jelas.

Dia menjelaskan mekanisme pemberhentian seharusnya melalui sebuah forum musyawarah daerah bukan keputusan sepihak DPP.

Dia mencontohkan, mantan Ketua DPD Sumatera Selatan, Mularis. Sesuai ketentuan, kata dia, ketua umum mengeluarkan Surat Keputusan (SK), namun, yang memilih beliau bukan ketum.

Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, dia mengklaim, OSO apabila tidak suka dengan seseorang maka akan langsung memberhentikan yang bersangkutan.

Dia menegaskan, apa yang dilakukan OSO merupakan pelanggaran terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Selain itu, kebijakan itu, menimbulkan tidak solid kepengurusan di seluruh tingkatan. Hal ini ini yang membuat pihaknya merasa tidak nyaman dipimpin OSO.

Baca: Terlalu, Kader Mulai Tinggalkan Rhoma Irama dan Partai Idaman

"Salah satunya bapak Mularis Ketua DPD Hanura Provinsi Sumatera Selatan yang membangun partai ini dari nol tanpa satu sen pun biaya bersama kader-kader untuk membuat Partai Hanura di darah bergairah. Tetapi tanpa ada satu hal yamg prinsip beliau di PLT kan, kemudian adalagi daerah-daerah lain," kata dia.

Setelah melayangkan mosi tidak percaya atas kepemimpinan OSO, dia memprediksi akan lebih banyak Ketua DPD yang akan diberhentikan.

"Dan kabarnya hari ini yang tanda tangan mosi tidak percayaa juga di plt kan termasuk saya di Sumbar. Tapi kami tidak hiraukan dan kami anggap tidak ada, karena bapak OSO setelah rapat BPH sudah tidak lagi kami anggap sebagai ketum, ketum plt adalah pak Dharyatmo. Kami patuh kepada pak Dharyatmo dan pak Suding," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini