TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso, akan memasuki masa pensiun pada Maret mendatang.
Karier Budi Waseso setelah usai memimpin BNN menjadi pertanyaan setelah dirinya batal maju dalam Pilkada Jawa Tengah. Namanya sempat masuk bursa Gubernur Jawa Tengah dari beberapa partai.
Ketika ditanya tentang rencananya usai pensiun, pria yang kerap disapa Buwas ini, menjawabnya dengan kelakar. Dirinya mengaku ingin memegang banyak profesi.
"Mau jadi banyak lah," ujar Buwas sambil tersenyum.
Ketika ditanya secara spesifik profesi atau jabatan apa yang ingin dijalaninya, Buwas kembali menjawab dengan bercanda. Dirinya mengaku ingin menjadi bandar.
"Mau jadi bandar. Hahahaha," ujar Buwas sambil tertawa.
Sebelumnya Buwas pernah mengungkapkan harapan untuk sosok yang menggantikannya. Dirinya berharap penggantinya memiliki kemampuan yang lebih baik.
"Mudah-mudah pengganti saya punya kehebatan yang lebih dari saya dan bekerja lebih baik lagi," ujar Buwas di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).
Buwas menerangkan, seorang Kepala BNN harus memiliki integritas, serta komitmen terhadap pemberantasan narkotika dan obat-obatan.
"Yang paling utama punya integritas dan komitmen terhadap pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di BNN," ujar Buwas.
Beberapa syarat seorang Kepala BNN, ucap Buwas, harus punya pengalaman 5 tahun menjadi penyidik dan pengalaman 2 tahun dalam pemberantasan narkotika.
"Dan berusia paling tinggi 56 tahun," ujar Buwas.
Mantan Kabareskrim ini merupakan lulusan Akpol 1984. Beberapa nama jenderal bintang tiga Polri berpotensi menduduki jabatan Buwas saat ini.
Jenderal bintang tiga tersebut di antaranya Kabareskrim Komjen Ari Dono, Kabarhakam Komjen Moechgiyarto, Kalemdikpol Komjen Unggung Cahyono, Irwasum Komjen Putut Eko Bayu Seno, dan Kabaintelkam Komjen Lufthi Lubiyanto. Serta Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius.