TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Kartu kuning' untuk Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa menurut Ketua BEM Universitas Airlangga (Unair), Anag Fahrul Ukhwahluddin bisa menjadi momentum kebangkitan mahasiswa.
“Intinya, ini adalah momentum kebangkitan gerakan mahasiswa,” jelas mahasiswa asal Lamongan, Jawa Timur ini pada Jumat (9/2/2018).
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Unair ini mengomentari bahwa peristiwa 'Kartu Kuning Jokowi' yang sedang hangat diperbincangkan, masih ada yang perlu digarisbawahi.
Baca: Perang di Twitter, Fadli Zon Anggap Menteri Susi Baper
“Yang perlu dicatat yakni kurang dalamnya pemahaman isu atau hal-hal terkait,” tuturnya.
Ia menambahkan, momentum kartu kuning ini menjadi peringatan kepada pemerintah.
“Tetapi sekali lagi, kartu kuning ini menjadikan peringatan kepada Presiden jokowi dan juga kepada mahasiswa, bahwa gerakan mahasiswa masih tetap ada,” pungkasnya.
Selain Anang, seorang mahasiswi juga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Rara Chelina (20), ikut berkomentar.
Ia mengatakan, sebagai mahasiswa harus paham betul tentang kepemerintahan.
Baca: Alasan Anies Baswedan Batal Rayakan Hari Pers dengan Jokowi di Padang
“Mahasiswa harus mengerti dulu isu terkait, jadi kritis boleh, tapi harus paham dan mengerti etika,” ungkapnya kepada TribunJatim.com.
Bersama dengan tiga temannya, Rara juga mengomentari tindakan yang dilakukan Ketua BEM UI tersebut.
“Sebaiknya sebelum mengkritik kebijakan pemerintah kita juga harus tahu etika yang baik, jadi nggak asal mengkritik,” tambah mahasiswa semester 6 asal Surabaya ini. (TribunJatim.com/Syamsul arifin)