News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT Bupati Ngada

Cerita Ketua DPP PDIP: 3 Hari Konsolidasi di NTT tanpa Bertemu Marianus Sae

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Ngada, Marianus Sae

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita tertangkap tangan Bupati Ngada, Marianus Sae (MS) Cagub NTT yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PKB oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (11/2/2018) sore di Pancoran, Jakarta mengejutkan banyak pihak.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira memperoleh berita tertangkapnya Marianus ketika baru tiba di Jakarta sepulang dari NTT bersama Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, setelah selama 3 hari melakukan konsolidasi partai untuk memenangkan paket Marianus Sae-Emi Nomleni pada pilgub 2018.

Baca: Cerita Nenek Dewo yang Terjepit di Bus saat Kecelakaan Tanjakan Emen

Namun ironisnya, selama di NTT sejak Jumat (9/2/2018), di Maumere -Flores, Sabtu (10/2/2018) di Kupang-Timor, dan Minggu (11/2/2018), di Weetabula-Sumba, tidak sekalipun bertemu dengan Marianus.

"Hanya Cawagub Emi Nomleni yang bersama saya dan Hasto di Maumere dan Kupang," ujar Anggota Komisi I DPR ini kepada Tribunnews.com, Senin (12/2/2018).

Bahkan pada Sabtu (10/2/2018) malam, atas permintaan Sekjen ia sempat mengontak Marianus via telepon maupun pesan singkat SMS tetapi sama sekali tidak ada respons dari yang bersangkutan.

Ternyata Bupati Ngada itu diketahui terjaring operasi tangkap tangan, oleh tim penindakan KPK.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menerangkan, Marianus menerima fee dari sejumlah proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Kasusnya fee proyek-proyek di Pemkab Ngada," ujar Febri.

Berdasarkan catatan Tribunnews.com, Minggu (11/2/2018), Marianus yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Nusa Tenggara Timur (Pilkada NTT) 2018 itu menjadi kepala daerah keenam yang berurusan hukum dengan KPK pada tahun ini.

Pasangan ini sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum dengan diusung oleh PDIP dan PKB. Marianus-Emilia akan bersaing dengan tiga pasang calon lainnya.

Ketiga pesaing Marianus-Emilia yakni Esthon Leyloh Foenay dan Christian Rotok yang diusung Partai Gerindra dan PAN; Benny Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS; serta Victor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Penetapan calon kepala daerah oleh KPUD sendiri rencananya baru akan digelar pada Senin (12/2/2018).

Namun, sehari sebelum momen penetapan calon tersebut, Marianus ditangkap oleh penyidik KPK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini