TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Jumat, (16/2/2018) pukul 12.13 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dan Banten terjadi gempabumi tektonik.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=5.0 terjadi dengan koordinat episenter pada 7,74 LS dan 106,00 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 133 km Barat Daya Kabupaten Lebak, Propinsi Banten pada kedalaman 24 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di daerah Bayah dan Cikotok dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sukabumi dan Bandung dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI). Hingga saat ini belum ada informasi adanya kerusakan.
Baca: Sebanyak 60 Ribu Kendaraan Lewati Tol Cikarang Utama saat Libur Imlek
"Gempabumi selatan Lebak Banten ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi sesuai siaran persnya.
Hal ini sesuai dengan hasil mekanisme sumber dengan arah pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault).
Sampai pukul 13.00 WIB belum ada aktivitas gempabumi susulan.
"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Lebak dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tulis Riyadi.