News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Mengungkap Asal Usul Partai Garuda

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana (kiri) didampingi Sekjen Partai Garuda Abdullah Mansyuri (kanan) menunjukkan nomor urut usai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (18/2/2018). KPU resmi menetapkan nomor urut 14 partai politik nasional dan 4 partai lokal DI Aceh untuk pemilihan umum tahun 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 14 partai politik (parpol) resmi jadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Partai Gerakan Perubahan Indonesia atau Partai Garuda merupakan satu diantaranya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Partai Garuda didirikan pada 16 April 2015.

Ahmad Ridha Sabana menjabat sebagai ketua umum.

Baca: PDIP Tidak Akan Umumkan Nama Capres dan Cawapres Dalam Rakernas di Bali

Sedangkan, posisi Sekretaris Jenderal ditempati, Abdullah Mansyuri.

Di luar politik, Ahmad Ridha merupakan mantan Presiden Direktur PT Cipta Televisi.

Sementara itu, Abdullah Mansyuri merupakan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Walaupun tergolong baru, keberadaan Partai Garuda tidak begitu saja berdiri.

Baca: Seorang Ibu Di Garut Tega Menyetrika Tubuh Anak Kandungnya

Setelah didirikan, kader partai tersebut bergerilya untuk membesarkan terutama di daerah.

Partai Garuda melalui setiap tahapan penetapan partai di KPU dengan cara bekerja keras.

Hingga, akhirnya Sabtu (17/2/2018), KPU menetapkan Partai Garuda sebagai satu dari 14 partai peserta Pemilu 2019.

Sekjen Partai Garuda, Abdulah Mansyur, mengucapkan terima kasih kepada DPC dan DPD se-Indonesia karena telah gigih melampaui tahapan demi tahapan yang disyaratan KPU.

"Ini kado terindah buat DPC dan DPD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Dengan kerendahan hati, kerja keras ini bukan yang mudah. Walaupun sulit, tetapi Alhamdullilah, dinyatakan memenuhi syarat menjadi peserta pemilu," tuturnya.

Baca: Panitia Yakin Habib Rizieq Pulang Meski Wiranto Bilang Batal

Setelah ditetapkan sebagai peserta pemilu, kata dia, Partai Garuda sedang mempersiapkan diri bersaing di 2019.

Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat dengan cara bekerja keras turun ke lapisan masyarakat terbawah.

Langkah pertama, menurut dia, Partai Garuda akan melakukan pemetaan wilayah di Indonesia yang akan disasar menjadi lumbung suara partai tersebut.

Baca: Wiranto: Ancaman Hoaks dan Kampanye Hitam Akan Datang dari Peserta Pilkada

Namun, dia belum dapat mengungkapkan wilayah mana.

"Melihat secara langsung kalau perlu tidur bersama rakyat, untuk bisa mengambil mereka dan mengambil hati sebagai partai baru yang lebih fresh ajak muda. Mandiri dengan segala kekurangan. Tetapi punya niatan untuk memperbaiki," kata dia.

Lambang Partai Dipertanyakan

Sebagai partai baru, keberadaan Partai Garuda dipertanyakan.

Isu-isu tak sedap menerpa mulai dari kedekatan hubungan Ahmad Ridha dengan keluarga cendana khususnya, Siti Hardiyanti Rukmana.

Selain itu, lambang partai berupa Burung Garuda juga dipermasalahkan.

Sejumlah pihak berpandangan partai tersebut merupakan underbow dari Partai Gerindra.

Ketua Umum Partai Garuda, Ahmad Ridha Sabana, merasa sangat dirugikan terhadap dua isu yang dinilai tidak benar tersebut.

"Kami adalah partai baru yang sebagian besar kader adalah anak muda yang berkomitmen berjuang secara politik demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik," kata dia.

Dia menjelaskan, tudingan adanya keterkaitan Partai Garuda dengan keluarga cendana khususnya Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut, merupakan isu tidak benar karena hanya berdasarkan asumsi.

"Saya memang pernah bekerja sama secara profesional dengan Bu Tutut dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia. Tetapi kerja sama tersebut sudah berakhir dan saya sudah tidak ada hubungan kerja sama lagi dengan beliau," jelasnya.

Sementara itu, dia membantah Partai Garuda merupakan sempalan dari Partai Gerindra.

Dia menegaskan, tidak ada satupun mantan pengurus Partai Gerindra yang saat ini menjadi pengurus Partai Garuda.

Selain itu, kata dia, lambang Partai Garuda juga tidak mirip dengan lambang Partai Gerindra yaitu kepala burung garuda.

Menurut dia, lambang partai adalah siluet burung garuda secara utuh.

"Wajar kalau kami punya lambang burung garuda karena lambang negara kita adalah garuda pancasila. Menurut catatan kami banyak partai politik pasca reformasi yang juga punya lambang burung antara lain Partai Patriot dan PKPI," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini