News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Ketua Umum PPP: Jokowi Tanya Siapa yang Pantas Mendampinginya Jadi Cawapres

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PPP Romahamurmuziy dan Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik, satu diantaranya Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

R‎ommy sapaan akrab Romahurmuzy menjelaskan isi pertemuannya dengan Presiden itu.

Dimana salah satu poin yang dibahas yaitu siapa sosok yang tepat menjadi pendamping alias Cawaspre Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Pertama bagaimana mengamankan supaya Pilkada serentak yang suaranya 70 persen itu damai. Kedua memastikan kontestasi Pilpres besok tidak dipenuhi ujaran‎ kebencian. Yang ketiga menanyakan kepada masing-masing rencana partai koalisi ini, siapa kira-kira yang pantas mendampingi beliau sebagai cawapres," ujar Rommy saat ditemui di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Baca: Kriteria Cawapres Jokowi dari PPP, Muda dan Santri

Persoalan cawapres nantinya akan dibahas secara bersama, karena saat ini tingkatannya masih kepada pertemuan bilateral antara satu partai pendukung dengan Presiden.

"‎Nanti pada saatnya beliau (presiden) pasti mengintegrasikan seluruh pertemuan itu, direkonsiliasi semua, kemudian sampai pada titik, yuk kita bahas bersama," ucapnya.

Baca: Bertemu Sejumlah Pimpinan Parpol, Jokowi Akui Bahas Pilpres 2019

‎Kriteria Cawapres

Rommy  merincikan ada tiga kriteria cawapres yang pantas mendampingi Jokowi versi PPP.

Pertama, seseorang yang mampu menjaga keutuhan NKRI atas dasar nasionalisme dan agama.

Kriteria kedua, kata Rommy, sosok capres dan cawapres pada 2019 jauh dari ujaran kebencian.

Yang ketiga, lanjut Rommy, sosok cawapres Jokowi harus jauh dari isu-isu ujaran kebencian. Sehingga nantinya tidak menggerus perolehan suara.

‎"Yang ketiga tentu adalah kebutuhan elektoral dari presiden sendiri, serta kebutuhan kemampuan beliau di massa yang akan datang. Jadi itu yang jadi pertimbangan," ujar Rommy..

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini