TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Senyum mengembang terpancar jelas di raut wajah Made Subagia (45).
Pemilik toko Jayakarta ini tampak masih senang, karena sepeda yang dipasarkan di tokonya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/2) lalu.
Setidaknya sebanyak tiga unit sepeda gunung merek polygon dibeli oleh Jokowi.
Ketika ditemui Tribun Bali, Subagia mengaku senang karena sepeda di tokonya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia, walaupun Presiden Jokowi tidak langsung mendatangi tokonya.
Baca: Seorang Wanita Pilih Bercerai Akibat Suami Lebih Mencintai Sepedanya
Namun menurutnya, ini memiliki kesan tersendiri.
"Senang, pastilah senang. Siapa pun yang belanja pasti senang. Tapi kalau yang ini memang punya kesan tersendiri. Yang datang kemarin bukan pak Jokowi, tapi stafnya. Saya gak banyak bicara kemarin, yang handel karyawan saya, "ujarnya sembari senyum saat ditemui di tokonya yang terletak di jalan Diponegoro, Denpasar, Jumat (23/2/2018).
Bahkan saking senangnya, foto sepeda bertuliskan 'Hadiah Presiden Jokowi' yang ia potret pun diunggah di akun facebooknya.
Baca: Pria Ini Bawa Kabur Belasan Sepeda Motor, Uangnya Digunakan untuk Judi Online
Dikatakan, harga sepeda tidak ada nilainya dibandingkan dengan nilai stiker bertuliskan "Hadiah Presiden Jokowi'.
Dengan tulisan ini kedepan bisa digunakan untuk memasarkan produk.
"Di facebook sudah saya unggah. Harga sepeda tidak ada nilainya dibandingkan nilai stiker, "ujarnya.
Awalnya Subagia tidak tahu kalau dua orang berseragam batik yang datang ke tokonya itu merupakan staf presiden Jokowi.
Begitu juga sepeda yang dibeli itu merupakan pesanan dari Jokowi.
Setelah dua orang itu mengeluarkan stiker barulah Subagia tahu kalau sepeda itu dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia.
"Saya gak tahu, saya tahunya setelah dikeluarin stiker 'Hadiah Presiden Jokowi'. Gak ada omong apa, yang beli itu bilang sepeda yang dibeli ini babe gue (Jokowi) yang beli. Dibilang babe atau boss saya lupa, " ujar pria asal Kediri, Tabanan, Bali ini. (*)
Penulis: Hisyam Mudin