News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Pilkada di Sultra

Wakil Ketua Umum PAN Prihatin Kadernya Terjerat Kasus Korupsi Padahal Sudah Diingatkan Berkali-kali

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra memakai rompi oranye usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/3/2018). KPK menetapkan empat orang tersangka yakni Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra, Cagub Sultra Asrun, Mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih serta pemilik dan Direktur PT. Indo Jaya dan PT.Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah dengan komitmen suap Rp 2,8 Miliar terkait suap pengadaan barang dan jasa di Kota Kendari tahun 2017-2018. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN, Taufik Kurniawan mengaku prihatin dengan perkara korupsi yang menjerat kadernya di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra yang merupakan Sekretaris Umum PAN Sultra terjaring operasi tangkap tangan KPK beberapa waktu lalu.

"Yang pasti kita prihatin dengan kondisi yang terjadi di Sultra. tapi yang pasti kita hormati proses hukum yang berlaku," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis ( 1/3/2018).

Menurut Taufik, partainya sudah mengingatkan berkali-kali terhadap kader atau pengurus di daerah untuk menghindari korupsi.

Baca: Wali Kota Kendari Terima Suap Rp 2,8 M untuk Bantu Modal Sang Ayah Bertarung di Pilgub Sultra

Ia berharap apa yang terjadi di Sultra menjadi pembelajaran bagi kader dan pengurus lainnya.

"Dan udah berkali-kali diingatkan, partai terus menerus mengingatkan, jangan sampai melakukan hal yang sama. Karena kondisinya sudah terjadi kita hormati saja, keputusan hukumnya," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan tujuh orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tujuh orang diamankan dalam operasi senyap itu, dua di antaranya Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode.

Baca: Prabowo: Buat Apa Saya Berjuang Sampai Seperti ini Kalau Hanya Jadi Cawapres?

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan dari ketujuh orang itu hanya empat yang diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Empat orang tersebut adalah Adriatma, Asrun serta dua orang pihak swasta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini