Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN, Taufik Kurniawan mengaku prihatin dengan perkara korupsi yang menjerat kadernya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra yang merupakan Sekretaris Umum PAN Sultra terjaring operasi tangkap tangan KPK beberapa waktu lalu.
"Yang pasti kita prihatin dengan kondisi yang terjadi di Sultra. tapi yang pasti kita hormati proses hukum yang berlaku," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis ( 1/3/2018).
Menurut Taufik, partainya sudah mengingatkan berkali-kali terhadap kader atau pengurus di daerah untuk menghindari korupsi.
Baca: Wali Kota Kendari Terima Suap Rp 2,8 M untuk Bantu Modal Sang Ayah Bertarung di Pilgub Sultra
Ia berharap apa yang terjadi di Sultra menjadi pembelajaran bagi kader dan pengurus lainnya.
"Dan udah berkali-kali diingatkan, partai terus menerus mengingatkan, jangan sampai melakukan hal yang sama. Karena kondisinya sudah terjadi kita hormati saja, keputusan hukumnya," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan tujuh orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tujuh orang diamankan dalam operasi senyap itu, dua di antaranya Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode.
Baca: Prabowo: Buat Apa Saya Berjuang Sampai Seperti ini Kalau Hanya Jadi Cawapres?
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan dari ketujuh orang itu hanya empat yang diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Empat orang tersebut adalah Adriatma, Asrun serta dua orang pihak swasta.