TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar Leo Nababan berpendapat nama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhir-akhir ini mencuat pasca polemik pertemuan dengan Presiden Jokowi.
Apalagi setelah aktivis Advokat Cinta Tanah Air ( ACTA) melaporkan pertemuan itu ke Ombudsman RI.
"Justru nama PSI tambah besar dengan dilaporkan ke Ombudsman," kata Leo ketika dikonfirmasi, Selasa (6/3/2018).
Menurut Leo, sebagai partai baru ini akan membuat masyarakat justru lebih mengenal PSI karena diperbincangkan di mana-mana.
"Polemik itu kan membuat orang makin simpati (ke PSI)," ujar Leo.
Kata dia, sebenarnya bukan masalah presiden Jokowi bertemu dengan pengurus partai politik.
"Presiden bertemu sama siapa saja boleh. Ini kan rakyatnya?" ujar dia.
Baca: Pengamat: Partai Lama Khawatir PSI Kuasai Suara Pemilih Milenial di Pemilu 2019
Dia juga heran kenapa pertemuan pengurus PSI dengan Jokowi diributkan.
"Pertanyaan saya, RI 1 (presiden) terima pengurus parpol lain kenapa tidak ribut misalnya dengan pengurus Gerindra, Golkar dan lain-lain," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya ACTA melaporkan pertemuan Presiden Joko Widodo dan Partai Solidaritas Indonesia ke Ombudsman. Pertemuan itu berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (1/3/2018).
ACTA menduga ada pelanggaran maldministrasi terkait pertemuan itu sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI.