Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan keagamaan ke sejumlah ormas islam dan pemuka agama islam selama beberapa waktu terakhir.
Upaya ini dilakukan setelah tersebar video berisi pernyataan mantan Kapolda Metro Jaya itu yang menimbulkan reaksi dari sejumlah ormas islam.
Salah satu agenda keagamaan itu, yaitu mendatangi Ustaz Abdul Somad ceramah di Masjid Az-Zikra, Jawa Barat. Majelis Dzikir Az Zikra merupakan pimpinan Ustaz Arifin Ilham.
Ketua Organisasi Gerakan Santri Nusantara (GSN), Tomo, melihat Jenderal Tito Karnavian tidak mengambil kesempatan mendekati para ulama karena permasalahan video tersebut.
Menurut dia, kedekatan Tito dengan pemuka agama islam tak hanya tampak baru-baru ini, melainkan dapat ditelusuri hingga bertahun-tahun yang lalu, baik sejak masa Kapolda Metro Jaya hingga menjabat sebagai Kapolri kini.
Baca: Kontroversi Buah Rock Melon, Kementerian Pertanian Hentikan Impor dari Australia'
Baca: Penangguhan Penetapan Tersangka Sebelum Pilkada, JImly: Gara-gara Kasus Ahok, Semua Kacau
"Dalam pandangan saya, justru Pak Tito Karnavian kita lihat dari track record, dia ketika terjadinya unjuk rasa 212, dan sebelum-sebelumnya, melakukan pendekatan-pendekatan secara Islami," tutur Tomo, Kamis (8/3/2018).
Dia menegaskan, kedekatan Tito dengan pemuka agama islam mematahkan anggapan yang beredar mantan Kepala BNPT itu bersebrangan dengan Umat maupun Ulama.
Dia menilai, Tito dapat memposisikan diri secara baik di tengah berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Dia kerap mengambil langkah-langkah mediasi, diskusi, dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang semula saling bersebrangan.
"Dia juga bisa memposisikan dirinya harus berada di mana. Adapun ketika harus menjembatani kedua pihak, dia siap mediasi, menjalin komunikasi, diskusi dan sebagainya," tambahnya.