PENDAFTARAN pasangan calon presiden dan wakil presiden masih Agustus 2018 mendatang, namun Presiden Joko Widodo suka menyentil isu politik terhangat itu ketika melakukan kunjungan ke daerah, termasuk di Tuban, Jawa Timur.
"Ini hati-hati, bahaya ini. Ibu jangan kampanye, disemprit nanti (saya)," seloroh Joko Widodo (Jokowi) kepada seorang ibu yang diajak berdialog pada acara penyerahan surat keputusan perhutanan sosial di Tuban, Jumat (9/3/2018).
Berawal ketika seorang warga dari Blitar mengeluhkan kurangnya lahan perhutanan sosial yang diberikan oleh pemerintah.
Ia mengaku, dalam bertani minimal lahan yang digarap seharusnya 2 hektare, tetapi yang diberikan pemerintah hanya 1 hektare.
"Ibu masih kurang? Alasannya apa," tanya Jokowi.
"Iya pak, biasanya minimal 2 hektare untuk satu KK (keluarga), karena kebutuhan semakin banyak," jawab ibu tersebut.
Baca: Permainan Kartu Remi Berujung Duel, Tubuh Ketut Ngarta Bersimbah Darah
Namun ibu tersebut mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada pemerintah, khususnya Presiden, karena bersedia memberikan lahan untuk digarap masyarakat.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Jokowi karena kerja keras kami bertahun-tahun, sampai jalan ke Jakarta, hasilnya cuma janji-janji (pemerintahan sebelumnya). Kalau Pak Jokowi memang oke," ujarnya.
Kontan Jokowi berseloroh agar tidak melontarkan pujian yang bisa ditafsirkan sebagai kampanye jelang pemilihan presiden.
"Ibu ini mau kampanye kelihatannya," timpal Jokowi sembari mengingatkan ibu agar tidak mengampanyekan dirinya.
"Saya sangat berterimakasih kepada Bapak, beribu-ribu terimakasih. Ya Allah lindungilah Pak Jokowi," lanjut ibu tersebut.
Setelah ditegur Jokowi, ibu tersebut langsung mengerti dan Presiden melanjutkan sambutannya agar penerima lahan perhutanan sosial memanfaatkan secara benar.
Baca: Cak Percil Sempat Mbanyol 20 Menit Sebelum Dipenjara di Lai Chi Kok Hong Kong