News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendiri Matahari Meninggal

Harunya Suasana Kedatangan Jenazah Hari Darmawan di Bali, Keluarga Menyambutnya dengan Isak Tangis

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Rumah Suka Duka Kertha Semadi terpantau masih sepi di Jalan Cargo Permai No 109, Ubung Kaja, Denpasar Utara. Beberapa karangan bunga ucapan duka cita mulai membanjiri rumah duka, Sabtu (10/3/2018).

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Jenazah Hari Darmawan (Pendiri Matahari Dept. Store) akhirnya tiba di Bali  Minggu (11/3/2018) dinihari.

Pengurusan administrasi penerimaan cargo dan perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Rumah Suka Duka Kertha Semadi Denpasar cukup memakan waktu lama.

Keluarga almarhum tiba terlebih dahulu lalu disusul beberapa menit jenazah tiba di Rumah Duka tersebut sekira pukul 01.30 Wita dinihari.

Suasana duka dan haru langsung menyelimuti segenap keluarga dan kerabat almarhum yang terlihat dari mata memerah dan tampak sembab karena air mata.

Dari pantauan Tribun Bali (Tribunnews.com Network) para staf Rumah Suka Duka Kertha Semadi pun langsung menata secara rapi karangan bunga dan lilin di dekat peti almarhum Hari Darmawan.

Prosesi doa bersama mendoakan almarhum pun dilakukan dipimpin pengurus rumah duka.

Isak tangis dari Istri dan anak-anak almarhum tak terbendung lagi ketika terdengar lantunan doa bersama berlangsung.

Baca: Pendiri Matahari Minta Minum Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Ciliwung

Dari keterangan perwakilan keluarga mengatakan doa bersama akan dilakukan Minggu malam sampai selasa malam.

Baru pada hari Rabu pagi akan dilakukan kremasi di Krematorium Mumbul.

Seperti diberitakan sebelumnya jenazah pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan yang ditemukan meninggal di
Bogor diberangkatkan Bali Sabtu (10/3/2018) ukul 21.00 WIB dari Jakarta.

Jenazah Hari Darmawan akan diberangkatkan dari Jakarta langsung menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali yang diperkirakan akan tiba pada pukul 24.00 Wita.

Dari Bandara Ngurah Rai, jenazah Hari Darmawan akan langsung dibawa ke Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai No 109, Ubung Kaja, Denpasar Utara.

Pantauan Tribun Bali, kondisi Rumah Suka Duka Kertha Semadi saat ini masih sepi, tidak ada aktivitas dan para pengunjung belum ada yang datang.

Sekitar pukul 16.00 Wita datang salah satu anak perempuannya bersama suaminya ke Rumah Suka Duka Kertha Semadi untuk mengurus administrasi jenazah ayahnya.

Namun, usai mengurus administrasi kepada pengurus Yayasan mereka langsung meninggalkan lokasi dan belum bisa dimintai keterangan.

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 17.30 Wita juga datang tiga karangan bunga yang diperuntukkan kepada almarhum konglomerat Hari Darmawan.

Menurut seorang teman dari anak almarhum Hari Darmawan, bernama Made Suta membenarkan jenazah akan dibawa kesini untuk disemayamkan dahulu.

"Iya informasinya begitu nanti malam diberangkatkan dari Jakarta jam 9 WIB malam, disini nyampainya kurang lebih jam 12 malam tergantung pesawatnya," kata Made Suta kepada Tribun Bali, Sabtu (10/3/2018).

Baca: Banyak Isu Soal Penyebab Kematian Hari Darmawan, Keluarga Pendiri Matahari Yakin karena Kecelakaan

Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store diketahui menikah dengan sang istri Anna Janti sejak 50 tahun yang lalu.

Dari pernikahan itu, Hari dikarunai tiga orang anak.

Satu di antara anak Hari Darmawan yang juga meningispirasi adalah Suzy Darmawan Hutomo atau lebih akrab disapa Suzy Hutomo.

Perempuan berambut pendek itu kini menetap di Bali bersama sang suami, Hutomo Santoso.

Ia merupakan pemegang gelar BBA dari National University of Singapore.

Suzy juga merupakan alumni Fashion Institute of Technology, New York.

Hari Darmawan (Grid.ID)

Karirnya ia mulai sebagai desainer dan di bidang merchandise.

Awal kesuksesannya datang saat ia bekerja di The Body Shop Singapore sebagai Provider Manager.

Suzy kemudian mengalami kenaikan pangkat hingga menjadi Wakil The Body Shop untuk wilayah Asia Timur.

Suzy lalu membangun Body Shop di Indonesia bersama sang suami, Hutomo Santoso pada tahun 1992 di bawah naungan PT Monica Hijau Lestari.

Selain The Body Shop Indonesia yang kini memiliki 52 gerai, Suzy mengembangkan merek fashion seperti Alma, M2000, PS,
Color Box dan Cornwall Garden di bawah bendera PT Almanda Nuansa Cipta.

Ia juga diketahui mengembangkan bidang usahanya dengan mendirikan beberapa perusahaan lain, seperti Centro Department Store.

Selain itu ia juga mengembangkan bisnis restoran sehat Kenny Roger’s Roaster dan supermarket sehat Kemchicks.

Diketahui sebelumnya bahwa ayahnya, Hari Darmawan adalah pelopor ritel di Indonesia melalui jaringan Matahari Departement Store.

Dilansir dari rustikaherlambang.com , dalam sebuah wawancara majalah bisnis, Hari memuji anak perempuan sulungnya itu.

”Dia memang dilahirkan untuk menjadi pedagang besar,” ujar Hari Darmawan.

Namun meski begitu, Suzy mengakui bahwa ia ingin sekali berada di luar bayang-bayang ayahnya.

Ia juga lebih suka “menanggalkan” nama Darmawan di belakang namanya.

Kemudian menggantinya dengan nama belakang sang suami, Hutomo.

”Dari awal, saya tidak ikut bisnis ayah dari bawah. Dia go public, saya sudah tidak ikut. Basicly saya adalah orang independen," ucap Suzy.

Keluarga almarhum Hari Darmawan terlihat berdiri di sisi peti jenazah saat tiba di Rumah Suka Duka Kertha Semadi Denpasar, Minggu (11/3/2018) (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Ia kemudian menyebutkan bahwa dukungan suaminya adalah hal utama.

Meski begitu, peran ayahnya tetap diakui Suzy adalah pengaruh besar untuk dirinya.

“Dia mendidik saya dengan baik. Dia mengajar saya dari kecil agar berpikiran nobody owes u anything. Artinya, saya harus kerja keras untuk meraih yang saya inginkan," ucapnya.

Suzy juga bercerita bahwa ayahnya menyekolahkan dia dengan baik.

Meskipun saat ia muda, ayahnya berada di puncak kegelimangan harta, jangan harap ia mendapatkan semua itu dengan mudah.

Dia harus bekerja sendiri.

“Saya diberi mobil semacam truk yang akhirnya saya pakai untuk bekerja. Hampir selama 5 tahun saya kemana-mana dengan menggunakan truk itu,” kenangnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini