"Mungkin ada perasaan sama-sama kepala negara, kemarin ketemu kan bertemu (momennya) berbeda lagi, tapi konteks ini ya apa sih salahnya (bertemu) demi rakyatnya," papar Ribka.
Mendengar usulan Ribka, Hanif pun mengucapkan terima kasih.
Namun ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengoptimalkan upaya bantuan terhadap para TKI yang terlibat hukuman pidana di Arab Saudi, termasuk Zaini.
Hanif mengaku pemerintah juga melakukan lobi terhadap sejumlah tokoh di negara tersebut, namun ia menyadari bahwa langkah tersebut dinilai belum maksimal.
"Saya terima kasih, dalam beberapa hal pemerintah telah melakukan lobi lewat tokoh misalnya, itu sudah kita lakukan juga di sana, tapi mungkin perlu dioptimalkan lagi," pungkas Hanif.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi teah mengeksekusi mati Zaini Misrin pada Minggu (18/3/2018).
Zaini dihukum mati atas tuduhan membunuh majikannya di kota Mekkah, pada 2004 silam.
Presiden Jokowi pun telah meminta bantuan kepada Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud untuk meninjau ulang kasus pidana yang menjerat Warga Negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.
Kendati telah meminta tinjauan ulang, eksekusi mati tetap dilakukan.