News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Setnov Cerita Proses Ia Dokonfrontir Dengan Keponakannya Sendiri

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/3/2018). Sidang mantan ketua DPR itu beragendakan mendengarkan keterangan saksi dan saksi ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sela-sela persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi e-KTP, Kamis (22/3/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Setya Novanto sempat bercerita malam harinya dia dikonfrontir dengan sang ponakan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meskipun konfrontir berlangsung hingga larut malam. Setya Novanto mengaku senang dan puas dengan hasil konfrontir tersebut karena akhirnya sang keponakan, Irvanto Hendra Pambudi mau koperatif.

Diketahui dalam persidangan ketika bersaksi untuk Setya Novanto, Irvanto enggan berterus terang soal aliran uang e-KTP yang diterimanya dari Andi Narogong lalu dibagikan ke anggota dewan.

"‎Kemarin malam yang mulia saya terima kasih atas kerja sama dengan penyidik, Pak Damanik dan Jaksa. Kami berusaha sampaikan ke Irvanto untuk menjelaskan sejelas-jelasnya. Kami dikonfrontir berdua dan soal uang lima miliar untuk Rapimnas Golkar diakui Irvanto," ujar Setnov.

Menurut Mantan Ketua DPR dan Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, keponakannya itu juga mengakui perannya sebagai kurir. Ia menyebutkan keduanya sudah menyepakati banyak hal.

‎"Saya patut bersyukur dengan ponakan saya sudah clear. Itu sesuai dengan yang saksi Ahmad sampaikan ada tiga setengah juta Dollar (AS), di dalamnya itu ada lima miliar miliar. Kalau soal Made Oka, secara jujur saya baru tahu di sidang bahwa banyak uang masuk ke dia tapi dia tidak laporkan ke saya," tambah Setya Novanto.

Karena senang ponakannya mengaku uang Rp 5 miliar dan menjadi kurir untuk menyerahkan jatah e-KTP ke beberapa anggota dewan, Setya Novanto mengaku tidak banyak menggali soal hal-hal lainnya.

"Saya tidak tanya lagi soal bagaimana penyampaiannya. Irvanto hanya cerita uang untuk anggota dewan disampaikan di rumah dan di kantor‎. Karena sudah malam, jam sepuluhan saya juga harus siapkan diri untuk sidang jadi saya tidak tanya detail," paparnya.

Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah

Baca: Ancaman Luhut Untuk Mereka yang Mengkritik Pemerintah Sembarangan

‎Di akhir persidangan hari ini, Kamis (22/3/2018) Setya Novanto menyampaikan beberapa pesan.
Pertama dia meminya agar keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi koperat‎if dengan penyidik. Hal yang sama, dia juga meminta agar temannya, Made Oka Masagung juga koperatif.

Diketahui keduanya berstatus tersangka di KPK dan hingga kini kasusnya masih dalam tahap penyidikan.

"Saya minta Irvanto dan Made Oka, bantuk KPK. Terus terbuka dan koperatif tanpa ada yang ditutupi. Saya juga mohon jaksa bongkar pelaku lain yang namanya saya beberkan di permohonan justice collabolator (JC) saya, yang ikut berperan merugikan negara," pintanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini