News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus KTP Elektronik

Partai Golkar Dukung Setya Novanto Bantu KPK Bongkar Korupsi E-KTP

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar wilayah Sumatra, saat ditemui di Gedung DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (12/2/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyatakan dukungannya kepada mantan Ketua Umum Partai Golkar untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus korupsi E-KTP.

Ahmad Doli mengungkapkan bahwa tindakan Setya Novanto menyebut dua nama baru dalam sidang kasus korupsi E-KTP beberapa waktu lalu, yaitu Pramono Anung dan Puan Maharani merupakan sebuah kesadaran untuk membantu KPK.

“Kami memberi apresiasi tinggi dan dukungan kepada Pak Setya Novanto yang dengan kesadaran barunya ingin membantu KPK mengungkap megaskandal korupsi E-KTP setuntas-tuntasnya,” jelas Ahmad Doli kepada Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (25/3/2018).

Menurut Ahmad Doli Kurnia, KPK harus menindaklanjuti keterangan Setya Novanto secara sungguh-sungguh.

Sebelumnya Setya Novanto juga mengajukan diri sebagai “justice collaborator” dalam kapasitas untuk membantu KPK dalam mengungkap kasus tersebut namun belum mendapat persetujuan. 

Baca: Kongres dan Senat AS Panggil Bos Facebook Terkait Kasus Cambridge Analytica

Jika dalam keterangannya Setya Novanto dan KPK mengungkap ada politisi Golkar yang disebut namanya lagi, Ahmad Doli Kurnia mengatakan KPK tidak boleh tebang pilih.

“Walaupun kami tidak menginginkan itu terjadi tapi KPK tidak boleh tebang pilih jika ada lagi kader Golkar yang diindikasikan teribat dalam megakorupsi tersebut. Itu lah komitmen Golkar,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam sidang korupsi E-KTP hari Kamis (22/3/2018), Setya Novanto menyebut dua politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung dan Puan Maharani ikut menikmati uang korupsi sebesar masing-masing 500 ribu US Dollar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini