Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bilal Abdul Fateen, warga negara Amerika yang diduga membubuh istrinya sendiri Enen Cahyati, kini tengah menjadi sorotan.
Pria berusia 67 tersebut tega membunuh istrinya dengan cara mencekik leher istri nya hingga tewas, di Hometown Suite Hotel Kamboja.
Atas kejadian tersebut keluarga Enen Cahyadi berharap Bilal mendapatkan hukuman yang setimpal, bahkan hukuman mati.
"Saya penginnya dia ditangkap, dihukum mati atau hukuman seumur hidup," ujar Insya Maulida, anak sulung almarhun Enen Cahyadi, saat di temui dikawasan Jagakarsa, Jakartas Selatan, Rabu (28/3/2018).
Baca: Awalnya Kenal Pria Amerika di Medsos, Cahyati Bersedia Dinikahi, Ternyata Seorang Pembunuh
Maulida mengaku dirinya sudah mengikhlaskan kepergian ibunda nya, namun ia ingin Bilal dapat ditangkap.
"Cuma itu saya belum ikhlas karena dia belum dapetin yang setimpal, saya belum ikhlas, dia belum ngerasain sakitnya penderitaan mama saya," ujar Maulida.
Maulida tidak ingin kepergian Enen hanya menjadi kenangan saja, namun sampai kapanpun kasus tersebut harus diusut tuntas.
"Saya pokoknya engga mau mama saya cuma menjadi kenangan aja, dia meninggal disana dan gak diurusin siapa siapa," ujar Maulida.
Sebelumnya Enen diketahui menginap sejak 19 Maret 2018 bersama Bilal.
Saat ditemukam pada 25 Maret 2018, kondisi jenzah Enan sudah memprihatinkan, keberadaan Bilal pun tidak ditemukan.
"Tadi pertemuan dengan Kemlu katanya Bilal-nya sudah enggak di Kamboja, tapi mau diselidiki lagi," ujar Maulida.